🍒 BAB 33 🍒

8.3K 852 239
                                        

Semua barang-barang penting telah hilang. Tapi, tidak dengan kenangan. Tidak juga dengan orangnya yang masih ada disini.

Jennie merasa tercekik. Bahkan dengan tempat yang begitu luas, dia merasa tercekik. Wajahnya memucat dan dia langsung berlari ke pelukan Lisa tak peduli jika Lisa akan menolaknya. Air mata menolak berhenti mengalir dari sudut matanya.

"Sial, aku tidak tahu bahwa aku sangat menyakitimu sebegitu parahnya sampai kau menyerah bersamaku, Lisa. Maafkan aku. Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku sendirian." Jennie memohon, memeluk Lisa dengan erat.

Hatinya semakin sakit karena Lisa tidak membalas pelukan itu. Dia ingin memohon agar Lisa memeluknya juga. Kenapa Lisa tidak mau memeluknya?

Seberapa besar kebencian Lisa terhadap dirinya hingga dia tak mau membalas pelukannya?

"Kau tidak sendirian, Jennie. Kau punya Chaeyoung dan Jisoo sebagai teman. Kau punya Taehyung juga yang bisa kau andalkan."

Jennie menatap Lisa panik saat Lisa melepaskan pelukan mereka. Air mata jatuh semakin deras. Dia terisak keras saat Lisa berusaha menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Kau tidak perlu menangis, Jennie."

"Aku kehilanganmu. Bagaimana bisa aku tidak menangis?"

"Aku sangat kecewa padamu, Jennie. Aku pikir, setelah aku akhirnya mengakui perasaanku, kau bersikap lebih baik dan tidak membicarakanku seperti itu. Rasanya lebih sakit tahu jika mendengar hal buruk dari orang yang kau sukai?"

"Lisa, percayalah... aku tidak punya pilihan lain. Taehyung..."

"Sekarang, Taehyung lagi? Aku tahu, aku bukanlah hal yang utama bagimu. Karena selalu begitu sejak awal, kan? Taehyung selalu menjadi yang utama dan aku... tak peduli apapun yang Taehyung katakan, kau akan selalu setuju meski itu menyakiti hatiku."

"Lisa, aku tidak mau bertengkar dengan Taehyung..."

"Dengan begitu, kau baik-baik saja berbicara hal buruk yang jelas salah, membiarkanku akhirnya lelah dan memutuskan untuk pergi?"

Jennie menggelengkan kepalanya sambil menunduk. Dia benci air matanya tidak bisa berhenti menetes tapi meski dia memaksa untuk menahan diri, air mata itu terus berjatuhan di pipinya tanpa bisa dia tahan lagi.

"Aku minta maaf, Lisa. Seandainya aku bisa melakukan sesuatu untuk menebusnya."

"Kita sudah melewati hal ini. Meminta maaf dan berbaikan. Lalu, semuanya terulang lagi. Aku tidak butuh kau untuk terus menyakitiku terus menerus, Jennie."

Jennie meraih tangan Lisa dengan erat. Dia akan melakukan apa saja, memohon dan jika perlu, berlutut di hadapan Lisa jika itu akan membuat Lisa bertahan dengannya.

Dia tak mau membiarkan Lisa pergi meninggalkannya sendirian. Dia butuh Lisa. Dia akan selalu membutuhkan Lisa, tidak peduli bahwa dia memiliki Chaeyoung dan Jisoo, atau Taehyung dalam hidupnya.

Lisa berbeda. Jennie tahu itu. Dia ingin mempertahankan Lisa.

"Maafkan aku sekali lagi. Beri aku kesempatan untuk menebusnya, Lisa."

"Untuk apa? Untuk membuat kau menyakitiku lagi? Kau pikir aku ini apa? Karena aku diam, bukan berarti aku tidak punya perasaan, Jennie. Bukankah kau sudah keterlaluan?"

Jennie melakukan satu-satunya cara yang dia pikirkan dengan berlutut di depan Lisa dan memeluk kaki Lisa.

Lisa tersentak. Dia dengan cepat mundur. Tapi, Jennie memeluk kaki Lisa lebih erat. Lisa langsung berjongkok di hadapan Jennie dan Jennie mengambil kesempatan itu untuk memeluk tengkuk Lisa, lalu menempelkan bibirnya di bibir Lisa.

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang