Lalisa Manoban tidak mengambil resiko dan sejauh ini, dia hidup dengan penuh kendali, ketenangan, dan sebisa mungkin untuk tidak mendapatkan masalah dengan siapapun.
Namun sungguh, dia tidak bisa mendapatkan ketenangan saat dia berhadapan dengan Jungkook.
Dia semakin marah bahwa ternyata alasan Jungkook membuat Jennie jatuh adalah suruhan seseorang.
Entah bagaimana, dia tidak terkejut ketika dia tahu ayahnya yang menyuruhnya untuk melakukan hal itu.
"Lisa?"
Lengan yang kecil dan lembut, yang terasa akrab memeluknya dari belakang, melingkar tepat di lehernya.
Lisa menoleh untuk mendapati pacarnya ada di belakang. Wajahnya mengantuk dan matanya setengah terpejam. Senyum terbentuk di wajahnya dan Lisa tersenyum, mengusap lengan Jennie dengan lembut.
"Hai," Lisa menoleh untuk mencium pipi pacarnya itu. "Kenapa kau bangun?"
"Kau sendiri kenapa tidak tidur?" Jennie menoleh, menatap Lisa dengan ekspresi yang khawatir.
Lisa tidak terkejut jika Jennie tahu bahwa dia sedang memikirkan sesuatu. Jennie melepaskan pelukan tersebut tak lama kemudian dan meraih bahu Lisa, membuat mereka saling berhadapan.
Tangan kecil nan lembut itu berada di pipinya, menyentuh dan mengusapnya dalam sentuhan yang begitu lembut serta menenangkan dirinya.
"Mau ceritakan apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Jennie.
"Bukan apa-apa. Aku hanya sedang memikirkan... entahlah. Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya."
"Oke? Kau mulai membuatku khawatir, Lisa. Ada apa? Tolong katakan." Pinta Jennie, menangkup pipi Lisa dengan lebih lembut.
Lisa telah memikirkan hal ini dan entahlah, sekarang dia ragu apakah Jennie menyetujui apa yang dipikirkannya, mengingat Jennie yang telah mendorongnya ke kehidupannya yang terlalu gelap.
Lisa mungkin di anggap brengsek karena dulu, dia selalu bermain dengan banyak wanita. Tapi, menjual wanita seolah itu hanyalah transaksi bisnis? Itu lebih dari brengsek.
Lisa tidak bisa menjelaskan apa kata yang tepat untuk menggambarkan betapa gilanya kehidupan ini.
"Lisa?" Panggil Jennie, ekspresinya menjadi lebih khawatir karena Lisa terus diam.
"Kau ingat bahwa ayahku pada dasarnya menyuruhku untuk pergi ke Italy bersamanya?" Tanya Lisa dan Jennie, dengan kening yang berkerut, mengangguk.
"Ya?"
"Dan yah, aku telah mencari tahu tentang apa yang mungkin bisa ayahku lakukan disana."
"Jadi? Kau menemukan sesuatu?"
Lisa mengangguk. Sesuatu yang gila, yang pada dasarnya sangat mengganggunya sampai dia tidak bisa tidur.
Dia pikir, dia berani. Tapi dia tahu, dia hanyalah seorang pengecut yang tidak tahu cara untuk melindungi Jennie selain berpikir untuk berhenti dari kehidupan ini. Dia tidak mau mengambil resiko untuk membuat Jennie dalam bahaya.
Kelihatannya sederhana. Jennie hanya jatuh dan sekarang, Jennie baik-baik saja.
Tapi Lisa memikirkan segalanya dengan sangat dalam dan tak ada yang sederhana dalam hal ini.
Tidak, ketika ayahnya menyuruh seseorang untuk membuat dia bisa kehilangan bayinya dan mereka bisa berdalih dengan kata tidak sengaja.
Hal sederhana ini bisa saja terjadi lagi jika dia tidak melakukan sesuatu dan Lisa merasa bahwa dia harus mundur dari semua ini sebelum segalanya menjadi lebih buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️
FanfictionJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.
