🍒 BAB 60 🍒

6.8K 484 43
                                        

Lisa terbangun dari tidurnya yang lelap dan nyaman karena kehilangan kehangatan di sampingnya. Di tambah lagi, ada suara yang kurang menyenangkan berasal dari kamar mandi yang membuat Lisa, meskipun dirinya merasa lelah, dengan enggan bangun dari tempat tidur.

Sambil menyingkap selimut, Lisa berjalan ke kamar mandi dan menemukan Jennie sedang berjongkok di depan toilet, berusaha untuk memuntahkan sesuatu.

"Jangan masuk, Lisa." Jennie memperingatkan sebelum sesuatu keluar dari mulutnya.

Itu hanya berupa cairan. Tentu saja, Lisa tidak menuruti apa yang Jennie katakan. Dia begitu khawatir dan dia ikut berlutut di belakang Jennie, meraih rambut pacarnya itu dalam satu genggaman tangannya.

"Jennie, ada apa? Kau baik-baik saja?" Tanya Lisa.

"Aku tidak tahu, Lisa." Jennie menekan tombol untuk menyiram sisa muntahnya, lalu berdiri ke wastafel, lalu menyikat giginya.

Lisa berada di belakang Jennie selama itu, menyelipkan tangan ke dalam baju Jennie dan mengusap perutnya dengan lembut, berusaha untuk menenangkan.

Jennie membutuhkan dua kali sikat gigi untuk merasa lebih bersih sebelum dia membalikkan tubuhnya pada Lisa. Dengan pipi yang menempel di dada Lisa, dia bersandar.

"Gendong aku ke tempat tidur." Pinta Jennie.

Lisa langsung menurutinya. Mengangkat Jennie dengan mudah, Jennie langsung berada dalam posisi koala yang merupakan favoritnya.

"Kau baik-baik saja?" Lisa mengusap punggung Jennie sementara tangan kanannya menyangga pantat Jennie saat dia berjalan ke tempat tidur.

"Lemas sekali." Rengek Jennie.

"Apa sebaiknya kita pergi ke rumah sakit?" Lisa merasa khawatir.

Selama mereka tinggal bersama, Lisa tidak pernah melihat Jennie jatuh sakit sampai muntah. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi.

"Tidak perlu. Menurutku ini hanya karena aku terlambat makan. Aku akan baik-baik saja."

Lisa membaringkan Jennie ke tempat tidur dan hendak mengambil segelas air. Namun, Jennie meraih lengannya, menatapnya dengan mata sedih.

Lisa kembali pada Jennie dan memberi ciuman kecil di kening Jennie. Lalu dia menatap Jennie dengan penuh kelembutan.

"Aku hanya akan mengambil minum untukmu. Sebentar saja. Aku janji." Kata Lisa penuh janji. "Aku akan kembali."

Lisa mengambil segelas air hangat untuk Jennie. Kalau dipikir lagi, sejak mereka resmi berpacaran, Jennie benar-benar berubah menjadi gadis manja.

Bukannya Lisa mengeluh karena dia merasa sebaliknya. Dia senang Jennie ingin selalu di dekatnya. Lisa akan lebih merasa aman jika Jennie ada di depan matanya.

Dua minggu sejak mereka resmi berpacaran dan hampir setiap hari Jennie akan berada di ruang kerjanya pada siang hari.

Miyeon, sekretarisnya sudah mengerti rutinitas Jennie yang selalu hadir pada jam makan siang dan Miyeon selalu memastikan bahwa tak ada orang yang datang, bahkan berani mendekati ruangan Lisa setiap Jennie hadir.

Dan sekarang, Lisa merasa gagal. Padahal Jennie selalu ada di hadapannya setiap waktu. Namun sepertinya dia tidak membuat Jennie makan dengan baik sehingga sekarang pacarnya itu jatuh sakit. 

Lisa kembali ke kamar, hanya untuk menemukan Jennie sedang duduk dan memeriksa ponselnya.

"Aku ada kuis untuk kelas pagi ini." Jennie memberitahu.

Lisa mengerutkan kening.

"Tapi kau sedang tidak enak badan."

"Tidak apa-apa. Aku akan baik-baik saja setelah sarapan nanti." Jennie tersenyum. "Kemarilah. Aku haus."

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang