Gugup adalah kata yang meremehkan untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Jennie saat ini.
Jennie tak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya sekarang. Tangannya sangat berkeringat, jantungnya berdebar kencang. Hanya tinggal 30 menit, Taehyung akan ada di apartemennya.
Jennie menatap meja yang sudah ditata sedemikian rupa. Jennie tidak tahu kenapa dia berusaha keras memasak untuk pria itu.
Kegugupan ini bukanlah sesuatu yang baik. Ini bukan jenis perasaan gugup yang menyenangkan karena dia tak tahu apa yang akan terjadi dalam pembicaraan mereka ini.
Jennie selesai bersiap. Sebisa mungkin, dia memakai gaun yang cantik meski ini hanyalah kencan di dalam ruangan. Jennie menyiapkan dengan sangat matang.
Untuk seseorang yang berniat putus, Jennie pasti memiliki persiapan yang sangat matang. Jennie menyadari itu. Tapi, dia berusaha untuk melakukan yang terbaik agar suasana tetap hangat.
"Aku sangat cemburu."
Jennie baru selesai mengaplikasikan pewarna pada bibirnya agar tidak pucat dan dia menoleh pada Lisa yang sedang bersandar di ambang pintu.
"Kupikir kau baru saja bilang jika kau percaya diri dan tak akan merasa cemburu malam ini." Jennie menatap Lisa melalui cermin.
"Aku berubah pikiran. Aku sangat cemburu ketika melihatmu sangat cantik untuk Taehyung malam ini."
Jennie menatap penampilan dirinya sendiri. Lisa bisa dibilang benar. Jennie merasa dirinya cantik saat ini. Gaunnya dangat anggun, dengan panjang selutut. Rambutnya bergelombang dan wajahnya dirias malam ini.
Sesuatu yang sangat jarang dia lakukan, mengingat sebagian besar waktu Jennie hanya makan malam di apartemen.
"Jangan cemburu. Kau tahu apa yang akan terjadi padaku dan Taehyung." Kata Jennie.
"Tapi kita sering makan malam di apartemen dan kau tak pernah berdandan untukku seperti itu." Protes Lisa, mengerutkan kening.
"Lisa, jangan mulai." Tegur Jennie, meski dia tahu Lisa benar.
"Dan untuk putus, kau berdandan ekstra. Hanya untuk Taehyung."
Jennie sekarang mengerutkan kening, sama sekali tidak suka dengan cara bicara Lisa. Dia menggelengkan kepala, berpikir rasa cemburu Lisa mulai terlalu berlebihan sekarang.
"Aku harus melakukannya, Lisa. Aku harus membuat suasana setenang mungkin agar semuanya berjalan baik."
"Benarkah?" Lisa tampak mencibir. Ya ampun, kecemburuan yang menyebalkan.
"Kenapa kau tidak menunggu di kamar seperti yang seharusnya, daripada mengajakku berdebat?"
"Sekarang kau mengusirku." Ejek Lisa. "Kau benar-benar memanfaatkan waktu berduaan dengan Taehyung, kan?"
Jennie hanya menggelengkan kepala. Tak mau menanggapi sifat cemburu itu. Lagipula, apa yang perlu di cemburui? Dia akan putus malam ini juga dengan Taehyung.
Tidak bisakah Lisa fokus saja dengan apa yang terjadi malam ini?
Lisa membanting pintu tertutup di kamar sebelah, membuat Jennie menghela nafas. Serius? Lisa benar-benar sedang marah saat ini?
"Astaga..." Jennie memijat keningnya. Dia tak bisa membiarkan ini terjadi. Dia benci melihat Lisa kesal, terutama hanya karena masalah kecemburuan yang tak jelas.
Sambil berdiri, Jennie mengusap gaun di dekat lututnya dan melangkah ke arah Lisa. Dia baru saja hendak membuka pintu kamar Lisa, ingin membujuk Lisa, namun pintu apartemen di ketuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️
Fiksi PenggemarJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.
