🍒 BAB 12 🍒

10.7K 727 36
                                        

Mungkin Lisa benar.

Jennie Kim tidak pernah merasa sangat kesepian seperti ini dalam hidupnya. Namun sendirian di malam hari menyebabkan rasa kesepian itu muncul. Dia bukan merindukan Lisa. Tentu saja, untuk apa merindukan wanita itu?

Hanya saja, Jennie merasa apartemen terasa sedikit berbeda tanpa adanya Lisa. Seringai khas Lisa, semua ucapan yang penuh percaya diri, yang sebenarnya menyebalkan di dengar oleh Jennie, rupanya membuat Jennie jadi menyadari bahwa semua sikap Lisa itu membuat hidup Jennie agak berwarna.

Tapi malam itu, pada saat jam menunjukkan pukul 9 malam, Lisa belum juga pulang. Jennie tahu bahwa Lisa sedang sibuk karena dia memiliki kompetisi menari. Tapi dia tak menyangka kesibukan itu membuat Lisa pulang terlambat.

Dan entah bagaimana, Jennie cukup kesal tanpa kehadiran teman sekamarnya itu. Seperti, baiklah. Lisa memang sibuk tapi tidak bisakah Lisa setidaknya mengirim satu atau dua pesan singkat pada dirinya yang kesepian ini?

Duh, itu semua benar-benar menyebalkan!

"Lalisa Manoban sialan! Setelah membuatku kesakitan, dia malah meninggalkanku sendirian disini. Dasar brengsek!" Gerutu Jennie, sangat kesal.

Jennie memutuskan untuk memilih film secara acak di Netflix. Dia tak peduli apakah itu film horor, pembunuhan atau apapun itu. Dia hanya butuh sesuatu untuk menemaninya.

Yang tidak Jennie duga, film itu berisi adegan yang agak cabul. Yah, ini bukan kali pertama Jennie menonton film seperti itu.

Jennie bahkan pernah menonton porno dengan jelas. Tapi entah bagaimana kali ini, Jennie benar-benar terpaku pada setiap adegan. Seorang wanita terjepit di tempat tidur.

Kedua tangannya terikat oleh dasi seorang pria. Mata pria itu benar-benar tampak seperti predator. Tatapan itu tidak asing. Dia tampak seperti Lisa saat sedang bernafsu di tempat tidur, pikirnya.

Tersentak karena pemikiran itu, Jennie menggelengkan kepalanya. Dia menampar pipinya sendiri berulang kali.

"Sadar, Jennie! Sadar! Kau ini kenapa? Kenapa sekarang kau terus saja memikirkan dia? Ih, aku pasti gila. Guncangan kemarin malam sepertinya membuat otakku jadi berantakan. Sialan, Lalisa Manoban!" Gerutu Jennie, merinding. Dia berusaha menyingkirkan pikiran tentang Lisa.

Tapi rupanya dia gagal. Saat pria dalam film menelusuri tubuh wanita dengan jari-jari panjangnya, Jennie mulai teringat jari panjang Lisa. Dia juga ingat bahwa Lisa dengan sombongnya mengatakan bahwa jari-jari miliknya dapat menyentuh titik nikmat terdalam dari seorang wanita.

Bagaimana rasanya itu? Apakah jarinya sendiri bisa menyentuh titik yang Lisa maksud? Dia... ingin mencobanya dan perlahan, dia menyelipkan tangan ke balik celananya tanpa sadar.

Matanya tetap tertuju pada layar TV. Namun, dia terkejut saat menemukan sesuatu di balik celana dalamnya. Dia menyentuh itu dan kembali mengeluarkan tangan dari celananya.

Apa yang Jennie lihat, membuat Jennie melebarkan matanya. Dia terbelalak, lalu kemudian tanpa dia sadar, dia melompat sambil menjerit gembira.

Disaat yang bersamaan, Lisa muncul dengan ekspresi terkejut mendengar jeritan Jennie. Jennie menoleh. Begitu melihat bahwa Lisa yang datang, dia berlari ke arah Lisa dan melompat ke pelukan Lisa begitu saja.

Lisa memiliki refleks yang bagus. Karena wanita itu langsung menyelipkan tangan di bawah paha Jennie, meski ekspresinya masih saja menunjukkan keterkejutan yang begitu jelas.

"Jennie, ada apa?" Tanya Lisa. "Uh, kau tidak bisa memelukku seperti ini. Aku masih bau keringat."

"Aku tidak peduli! Aku basah!" Seru Jennie.

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang