Jennie muak dengan kesendirian yang dia rasakan. Seperti ditinggalkan oleh Lisa, menyisakan rasa kesepian sepanjang hari.
Jennie mempercayai Lisa dan dia tak mau berpikir terlalu jauh. Mungkin, Lisa sedang menyelesaikan sesuatu dan tak ingin melibatkan Jennie dalam hal ini.
Tapi dari hari ke hari, Lisa mulai tidak terlihat lagi. Bahkan Danielle sudah tidak lagi terlihat saat jam makan siang. Yang artinya, Danielle pergi bersama Lisa, mungkin di suatu tempat persembunyian baru tanpa Jennie.
Cemburu? Jelas. Itulah yang Jennie rasakan. Belum lama ini, bersamanya Lisa memiliki tempat persembunyian demi menghabiskan waktu berduaan. Tapi sekarang, Lisa entah pergi kemana bersama Danielle?
Semudah itu Lisa meninggalkan dan melupakan dirinya?
"Sekarang kau tak lebih dari wanita menyedihkan yang menunggu seseorang agar peduli padamu meski nyatanya tak ada seorang pun yang peduli padamu." Decak Jennie di depan cermin.
Dia memutuskan untuk menyingkirkan semua perasaan sedih itu dan mengajak kedua temannya pergi ke bar, yang mengejutkan Jennie.
Di masa lalu, Jennie akan selalu menolak ajakan Chaeyoung dan Jisoo jika mereka mengajak Jennie ke bar, hanya karena Jennie khawatir bahwa dia akan bersikap memalukan dengan masalah yang dia miliki di tempat tidur.
Tapi sekarang, dia sudah normal. Jadi apa salahnya dia mulai mencoba mabuk dan menari layaknya tak ada hari esok bersama seorang pria asing di bar?
Itu tidak buruk sama sekali.
"Baiklah, Jennie Kim! Kau bisa menjadi jalang malam ini! Ayo pergi!" Seru Jennie pada dirinya sendiri.
Dia meraih gaun seksi yang dimilikinya, lalu memakainya. Dia tersenyum puas melihat pantulan dirinya di cermin.
Oh, ya! Perlihatkanlah payudara dan pantat yang indah itu!
Jennie merias wajahnya dan menata rambutnya. Setelah puas dengan penampilannya sendiri, Jennie pun meraih tas dan dompetnya, lalu keluar dari apartemen.
Baru membuka pintu, Jennie tersentak saat dia melihat ada seseorang yang sedang berdiri di depan pintu.
Lalisa Manoban.
Dengan kaos longgar serta celana olahraga panjangnya, Lisa berdiri. Rambutnya diikat asal-asalan dan wajahnya polos, tanpa riasan sama sekali.
Lisa tampak sama terkejutnya dengan Jennie. Wanita itu menatap penampilan Jennie dari atas sampai bawah, lalu menatap Jennie dengan pandangan kecewa.
Sial. Dari sekian banyaknya hari Lisa tidak pernah berdiri di depan pintu ini, kenapa harus hari ini? Kedua temannya pasti sudah menjemput dan menunggunya di lobby.
"Kau mau pergi?" Tanya Lisa. Itu pertanyaan bodoh karena jawabannya sudah jelas.
"Ya."
"Seperti menghadiri sebuah pesta. Kau... memakai gaun yang sangat pendek dan seksi." Kata Lisa.
Tapi, tatapan matanya tampak tak tertarik. Sebaliknya, Lisa terlihat kesal seolah mendapati Jennie memakai gaun seksi membuat Lisa sangat marah.
"Ya, memang."
"Kau pergi dengan siapa?" Tanya Lisa.
"Temanku."
Seiring jawaban Jennie yang semakin singkat, Lisa tampak semakin kesal. Rahangnya mengeras namun, Jennie hanya mengabaikannya.
Sekarang Lisa kesal karena dia menjawab semua jawaban itu dengan singkat? Lalu, kemana Lisa selama beberapa hari ini, mengabaikan dan terus mengutamakan Danielle sepanjang saat?
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️
FanfictionJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.
