🍒 BAB 42 🍒

7.8K 655 24
                                        

"Lisa! Lisa! Tunggu aku!"

Lisa seperti biasa, berjalan dengan tenang dan sendirian di lorong kampusnya saat di mendengar Danielle memanggilnya dengan suaranya yang keras.

Lisa menghentikan langkahnya, menunggu agar Danielle tidak perlu berlari lagi sampai Danielle tiba dan berhenti tepat di depannya.

"Kau tidak perlu berlari untuk memanggilku, Danielle. Ada apa?" Tanya Lisa, menatap wanita itu sambil mengerutkan kening.

"Apa yang kau bicarakan pada Seokjin kemarin?" Tanya Danielle, tanpa membuang waktu.

"Kenapa kau bertanya begitu?"

"Karena Seokjin benar-benar marah semalam dan dia—"

"Tunggu!" Lisa menyipitkan mata sebelum dia menyingkirkan rambut yang menutupi sisi wajah Danielle. "Apakah dia melakukan ini padamu, Danielle?!"

Danielle mundur. Lisa selalu menjadi wanita yang tenang. Tapi saat dia marah, itu terlihat sangat menakutkan.

"Lisa, ini bukan yang terpenting." Bantah Danielle.

"Bukan yang terpenting apa?!" Bentak Lisa. "Dia memukulmu semalam?! Brengsek! Dimana dia sekarang?!"

"Lisa, berhenti!" Danielle menyentak tangan Lisa yang berada di wajahnya.

Lisa terdiam, menatap Danielle yang tampak kesal. Dia mencoba untuk menenangkan diri yang terasa sangat sulit karena bagaimana bisa dia tenang jika dia baru saja mendapati Danielle di perlakukan kasar oleh Seokjin?

Lisa mungkin tidak mencintai Danielle, tapi dia peduli pada Danielle. Di mata Lisa, Danielle tetaplah gadis polos favoritnya, adik Diana yang selalu mengikuti kakaknya kemanapun kakaknya pergi.

"Ini tak akan terjadi jika kau tidak membicarakan sesuatu pada Seokjin. Jadi, katakan padaku, Lisa. Apa yang semalam kau bicarakan pada Seokjin sampai kau membuat dia semarah itu?!" Bentak Danielle pada Lisa.

"Danielle, dengar. Bagaimana pun, aku telah menganggapmu sebagai adikku sendiri. Jauhi saja dia, oke?" Pinta Lisa sambil menggenggam kedua bahu Danielle.

"Kau gila? Kau menyuruhku untuk menjauhi pacarku sendiri?" Danielle mendesis, berusaha melepaskan tangan Danielle darinya.

"Dia bukan pria baik, Danielle!"

"Jadi, apa?" Danielle memutar matanya. "Itu sama sekali bukan urusanmu, Lisa."

"Ya Tuhan. Kenapa kau seperti ini? Aku berusaha melindungimu. Kau pantas mendapatkan pria yang lebih baik dari Seokjin, Danielle. Kakakmu akan sedih jika kau seperti ini, tahu?"

"Jangan, Lisa." Gertak Danielle. "Jangan pernah berani bicarakan kakakku dalam hal ini. Kau yang membuatku kehilangan Diana jika kau ingat. Jadi, jangan sekali pun kau bicarakan kakakku dan beritahu aku saja apa yang kau bicarakan pada Seokjin."

Lisa menghela nafas. Dia yakin, apapun yang dia bicarakan pada Danielle, wanita itu tak akan mempercayainya. Jadi, untuk apa dia bicarakan ini sekarang?

"Kau tidak perlu tahu, Danielle. Mungkin akan ada saatnya kau akhirnya mengetahui ini sendiri. Pergilah ke ruang kesehatan dan obati lukamu. Jangan sampai kau membiarkan Seokjin memukulimu lagi."

Setelah mengatakan itu, Lisa mundur dan meninggalkan Danielle sendirian.

Lisa tidak tinggal diam dan dia mencari dimana Seokjin berada. Mungkin dia terlalu gegabah dalam bertindak. Tapi karena dia merasa amat emosi, terlebih karena melihat luka di dekat mata Daniele, Lisa tidak bisa bertindak tenang.

Saat dia melihat Seokjin sedang berkumpul dengan para pria lainnya, Lisa berjalan lebih cepat sampai dia tiba di dekat Seokjin, Lisa langsung meraih baju Seokjin, lalu melayangkan satu pukulan keras di hidung pria itu.

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang