Saat Lisa kembali ke apartemen, Jennie belum kembali yang membuat Lisa lebih memiliki banyak waktu untuk sendirian, memikirkan apa yang baru saja di terimanya baru-baru ini.
Danielle.
Nama itu melintas dalam hitungan detik. Rasa tidak percaya masih melintas dalam benaknya dan Lisa mengobrak abrik barang yang telah dia temukan sejak dia menyelinap masuk ke rumah Manoban.
Tidak ada nama Danielle tertulis di catatan. Taehyung dan sekelompok teman-temannya, bahkan Jisoo, nama yang tidak Lisa duga akan dia lihat ada di catatan keluarganya.
Namun tidak ada sama sekali Danielle tertulis di catatan milik Manoban, ataupun milik keluarga dari Danielle.
Yang membuat Lisa benar-benar terkejut.
"Mungkin ayahnya tidak mau menempatkan nama putrinya dan menyeretnya dalam masalah." Gumam Lisa, merasa putus asa untuk mencari nama Danielle dimana pun.
Mungkin saja.
Tapi meski begitu, Lisa masih merasa tidak yakin jika Danielle benar-benar mampu menyakiti seseorang, apalagi bisa mampu untuk membunuh satu nyawa tanpa rasa bersalah.
Lisa menghela nafas, merapikan semua barang-barangnya dan menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Dia memejamkan mata.
Semua informasi yang di terima terlalu berat dan membebaninya. Kepala Lisa rasanya mau pecah dan dia merasa terlalu jauh mencari tahu tentang dunia yang sejak awal tidak ingin dia ketahui.
Mungkin dia harus mundur sekarang sebelum semuanya menjadi kacau.
Lisa tahu ini adalah dunia yang tidak seharusnya dia sentuh sejak awal. Ada banyak hal kejahatan yang tidak ingin dia cari tahu.
Karena dia tidak akan mampu untuk menyelesaikannya seorang diri. Dengan tangan kosong, dia harus melindungi orang-orang sekitarnya.
Jennie.
Dia tak akan mampu melawan dunia gelap yang dimiliki keluarga Manoban, dan para anak buahnya yang sayangnya, terdapat nama Taehyung dan kawan-kawannya.
"Lisa? Kau sudah kembali?"
Suara Jennie secara mengejutkan, membuat Lisa tersentak dari semua pemikiran berat yang dia alami.
Lisa membuka mata, terkejut saat Jennie sudah duduk di sisi tempat tidurnya. Sejak kapan Jennie ada disini? Dia tak menyadari langkah orang lain.
"Kapan kau kembali?" Lisa balik bertanya sembari mengubah posisinya menjadi duduk.
Jennie memperhatikan Lisa dari sudut matanya dan Lisa menegakkan tubuhnya, agak khawatir Jennie mencium sesuatu yang tidak menyenangkan.
"Ada apa, Lisa?" Tanya Jennie. Terkadang, firasat wanita sungguh mengerikan.
"Hmmm? Ada apa? Kenapa? Aku baik-baik saja." Kata Lisa sambil bergegas berdiri.
Jennie langsung meraih pergelangan tangan Lisa, menahan Lisa untuk bergerak kemana pun. Lisa menghela nafas, berusaha untuk tetap tenang dan kembali duduk di dekat Jennie.
"Ada sesuatu terjadi saat sarapan keluarga?" Tanya Jennie. "Kenapa? Danielle lagi?"
"Bisa dibilang begitu." Jawab Lisa, mengangkat bahu. "Tapi aku sedang tidak mau membicarakannya."
Jennie menatap Lisa selama beberapa detik sebelum hanya mampu menghela nafas atas respon Lisa.
"Terkadang, aku merasa ada banyak sekali yang kau sembunyikan, hal-hal yang tidak aku ketahui tentangmu."
"Bukan begitu, Jennie... aku hanya..."
Jennie melambaikan tangan, menyela pembicaraan Lisa yang sedang membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️
FanfictionJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.
