🍒 BAB 63 🍒

5.6K 461 19
                                        

Lisa merangkak ke tempat tidur, dimana Jennie telah berbaring terlebih dahulu dengan nyaman dan menyembunyikan tubuh di balik selimut.

Setelah berbaring dengan nyaman, Lisa menarik Jennie ke pelukannya, memastikan Jennie aman dan merasa nyaman dalam dekapannya.

"Lisa?" Panggil Jennie.

"Ya?"

"Apa yang terjadi apa kita setelah kau memberitahu ayahmu tentang kehamilan ini?" Tanya Jennie.

"Aku tidak yakin. Tapi aku janji semuanya akan baik-baik saja."

Jennie mengangguk. Dia mempercayai Lisa dalam hal ini. Meskipun masih ada sedikit ketakutan dalam dirinya, namun dia kini lebih tenang. Dia menerima dengan baik bahwa sekarang, ada janin yang berkembang di dalam rahimnya.

"Tapi, Jennie, kau harus memberitahu orang tuamu tentang ini, kan?"

Jennie mendesah. Dia jarang bicara dengan orang tuanya. Hubungan mereka memang baik tapi dia dan orang tuanya tidak memiliki komunikasi yang baik dan aktif.

Dan Jennie tidak tahu apakah ibunya akan baik-baik saja dengan dia yang memiliki seorang bayi di umurnya yang masih muda.

"Jennie,"

"Aku tidak tahu, Lisa. Aku... kupikir aku tidak akan memberitahu ibuku." Kata Jennie. Ketakutannya muncul dengan alasan yang sangat berbeda.

"Tidak, Jennie. Aku tidak setuju. Bagaimana pun, mereka orang tuamu dan kau harus menghubungi ibumu, beritahu apa yang terjadi. Kalau perlu, aku juga akan bicara dengannya dan pastikan bahwa putrinya aman bersamaku."

Jennie menatap Lisa. Ini dia lagi. Lisa menunjukkan perasaannya yang penuh kasih sayang. Jennie merasa yakin bahwa Lisa memang menginginkan bayi mereka.

"Kau tahu apa? Aku sangat mencintaimu, Lisa." Desah Jennie, menyatukan bibir mereka dalam ciuman yang sangat lembut.

"Aku juga mencintaimu, Jennie." Lisa merangkak hingga kini dia berada di atas Jennie.

Jennie menanggapinya dengan senang hati. Dia mengusap bisep Lisa sebelum tangannya kini berada di tengkuk Lisa, memberi sentuhan paling menenangkan yang Jennie tahu, akan sangat di sukai oleh Lisa.

"Kau sangat luar biasa, Lisa." Kata Jennie, menatap wanita yang kini berada di atasnya itu. "Kau bilang, kita masih terlalu muda untuk ini tapi kau sangat tenang seolah kau sudah siap untuk semua ini."

"Karena aku mencintaimu. Aku bertanggung jawab dengan ini dan aku tidak akan pernah membiarkanmu menghadapi ini sendirian."

Jennie tersenyum. Lisa sungguh luar biasa. Jauh sebelum ini, Jennie tidak pernah menyangka bahwa Lisa yang memiliki banyak wanita dalam hidupnya, pada akhirnya menentukan pada satu pilihan dan bahkan jatuh cinta padanya.

"Terima kasih, Lisa." Jennie mengusap pipi Lisa. Ketika dia merasakan sentuhan di pipinya juga, dia memejamkan mata.

"Tidak. Terima kasih telah memberikan kehidupan yang begitu luar biasa padaku, Jennie. Aku tidak tahu bagaimana kita di masa depan. Tapi aku akan mengusahakan sebaik mungkin untuk kita berdua, oke?"

Jennie mengangguk, mempercayai Lisa dalam setiap kata yang di lontarkan oleh wanita yang sangat dia cintai itu. Mereka berbagi ciuman dengan lembut pada mulanya, namun dengan cepat segalanya berubah menjadi gairah murni yang dimulai oleh Jennie.

Saat Lisa mengerang pelan, tak ada yang bisa menghentikan gairahnya yang kini menggebu-gebu hingga tak lama setelah itu, Jennie memutar tubuhnya hingga kini dia berada di atas Lisa.

***

Lisa pergi mengunjungi rumah orang tuanya karena panggilan dari ayahnya. Karena curiga dengan apa yang akan di katakan sang ayah pada dirinya, dia membawa serta Jennie untuk pertama kalinya untuk bertemu mereka. 

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang