Kalau diperhatikan Andre terlihat terlalu diam, berbeda dengan lamunan Kak Furqon. Sejak hari pertama Andre menjadi pendiam, padahal ia adalah sosok anak yang sangat jail dan tidak bisa diam.
Aku mulai mengajaknya ngobrol entah topik apapun itu, demi Andre yang tidak pendiam lagi.
"Ndre, oyy, jangan melamun gitu terus... ceria dong seperti biasanya" Kata ku padanya yang masih tenggelam dalam lamunan kosongnya itu.
"Aku sedang tak ingin mengobrol, sedang tidak mood" Sahutnya.
"Halah, laga mu tidak mood, biasanya juga pecicilan kaya cacing kepanasan kau" Kata Herman.
"Iya loh, sejak kemarin, kau selalu diam begini, ada apa toh?" Tanya Tanusha.
Tapi lagi-lagi Andre hanya diam, kelihatan sekali, bahwa ia sedang was-was, entah mengapa menjadi begitu?
Pendakian kami hari itu menjadi sangat rumit karena jalur basah dan licing, setiap kali melewati jalan yang sedikit curam, kami harus bergandengan tangan dan berjalan perlahan.
Tidak lupa mengikatkan pita pada ranting pohon setiap kali berhenti untuk istirahat, lagi-lagi aku melihat pita hitam yang terikat kepang di ranting pohon. Sebenarnya ini pita siapa?
"Kak Zidan, aku mau tanya" Bisik ku pada Kak Zidan yang masih mengikatkan pita.
"Ya tanyakan saja, aku mendengarkan" Sahut Kak Zidan.
"Disana ada pita hitam yang diikatkan, itu pita siapa ya kak? Bukannya dari semua kelompok tidak ada warna hitam?"
"Hah? Dimana kau lihat pita hitam? Tunjukan pada ku" Sahutnya terkejut.
Kemudian, aku mengajaknya ke pohon dengan daun rindang dekat sana dan menunjukan pita hitam yang ku maksud padanya. Kak Zidan melongo heran, perasaannya campur aduk, lalu melengos beranjak mendaki kembali.
Ia diam saja, meski begitu, ia terlihat khawatir.
Tak mempedulikan hal itu, kami segera mendaki kembali, Kak Zidan kemudian meminta kami semua mulai berhitung seperti kemarin.
1... 2... 3...
"Heh, Andre menghitung dong..." Kata ku.
"Ah iya, empat!" Sahutnya linglung.
5... 6... 7.... 8....
SEMBILAN...
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AdventureHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...
