Part 159

6.7K 233 43
                                    

Kevin dan Mila sudah menunggu retta di ruang kerja kevin, keduanya hanya duduk dalam diam di sofa sambil mila menyenderkan tubuhnya di dada kevin dan kevin mengenggam erat tangan mila.

" sayang " panggil mila

" heemm? " jawab kevin

" nanti kamu jangan galak - galak yaa marahin rettanya " ucap mila

" tergantung " jawab kevin

" kok tergantung? " tanya mila mengerutkan keningnya

" yaaa tergantung " jawab kevin lagi

" sayang please deh kalo jawab tuh jangan suka bikin orang mikir keras " ucap mila manyun

Kevin tertawa," udah pokoknya kamu tenang aja yaa sayang "

" tapi janji duluuuu " ucap mila sambil mengangkat jari kelingkingnya

" iyaaa sayang janji " ucap kevin menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking mila dan mengecupnya lembut

" awas ya kalo sampe php " ucap mila

" he-eh tenang aja " jawab kevin tersenyum

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu ruangan kevin diketuk, " ya masuk " ucap kevin dan tak lama rettapun masuk namun berjalan sambil menundukkan kepalanya, lalu ia pun berdiri dalam diam tepat di seberang sofa yang sedang ditempati kevin dan mila

" duduk nak sini samping daddy " ucap kevin sambil menepuk sofa di sebelahnya yang masih kosong dan masih sangat lega karena ukuran sofa tersebut cukup besar dan panjang

Retta berjalan pelan menuju ke arah tempat duduk kevin dan mila lalu setelah itu iapun duduk namun dengan posisi sedikit menjauh dari kevin.

" sini sayang jangan jauh - jauh duduknya, come here my princess " ucap kevin merentangkan satu tangannya

" iya sayang tenang daddynya udah jinak kok, sini jangan jauh - jauh dong " ucap mila tersenyum

" yeee emangnya daddy singa apa udah jinak ampun deh ini si mommy " ucap kevin manyun

Retta tetap diam tak bergeming dari posisi tempat duduknya, iapun juga masih tetap menundukkan kepalanya

" sayang, retta baby come here mendekatlah nak sinii udah itu kepala kamu gak capek apa nunduk terus? udah sini sayang duduknya masa duduknya jauh banget sama daddynya sini dong " bujuk kevin dan akhirnya rettapun menggeser posisi ke tempat duduknya mendekat ke arah kevin

setelah retta mendekat duduk ke arah kevin, kevinpun mulai bertanya dengan pelan, " coba tadi kamu tolong ceritain ke daddy kenapa sih kamu tadi sampe banting - banting barang di kamar kamu? "

" gapapa dad " jawab retta pelan

" trus kalo kamu gapapa kenapa  kamu banting - banting barang? " tanya kevin

" yaaa... yaa... gapapa dad... bener... " jawab retta dengan suara mulai sedikit bergetar

" daddy tau kamu bohong " ucap kevin

" beneran dad, retta gapapa retta hanya tadi uhm sedikit kesal aja kok" ucap retta dengan suara semakin bergetar

Kevin menghela nafas menatap sang puteri, sementara mila mengusap lengan kevin seraya untuk menenangkan sang suami

" sayang jujur kamu kenapa? " kali ini giliran mila yang bertanya

" gapapa mam aku beneran gapapa kan tadi aku bilang aku hanya sedikit kesal udah " ucap retta mengigit bibirnya

" sedikit kesal tapi gak harus sampai banting barang bukan? daddy gak yakin kamu hanya sedikit kesal, nak tolong bicaralah dengan jujur sebenarnya kamu ini kenapa? okay daddy minta maaf kalo tadi daddy udah marahin sama bentak kamu, sekarang tolong kamu jujur kamu kenapa " ucap kevin dengan penuh penekanan

Retta yang tak kuasa menahan air matanya yang sudah ia tahan, kini air matanya mulai mengalir dengan deras. Kevinpun langsung menarik retta ke dalam pelukannya

" retta sedihh daddy, louis jahaaattt!! jahaaatttt!!! " seru retta sambil menangis di pelukan kevin

Kevin dan mila hanya bisa saling menatap, kevin membelai punggung sang puteri sementara mila mengelus pipi sang puteri

" kenapa louis harus bilang dan memperjelas kalo dia tadi nembak cewek ituuu, retta keseeelll daddd mommm hiksss, sakiittttt " seru retta menangis pilu

Mila berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya, dirinya benar - benar tidak tega melihat sang puteri menangis seperti ini sedangkan kevin juga berkali - kali menarik nafas agar air matanya tetap berada di tempatnya

" sabar ya sayang sabarr shssss... kamu tenang yaaa... " ucap kevin dan mila bergantian

" sakitt mom... dad... hati retta sakit... " ucap retta lirih

" sayang, dengarkan daddy gini kalau memang louis adalah jodoh kamu one day kalian pasti akan dipersatukan, tapi kalau memang ternyata louis itu bukan jodoh kamu pasti Tuhan sudah menyiapkan laki - laki yang jauh lebih baik dari louis " ucap kevin tersenyum

" tapi dad...ini benar - benar gak enak, terus apa yang harus aku lakukan? apa aku harus menjauhi louis? " tanya retta bingung

" bersikaplah seperti biasa aja sayang, tapi sekarang kamu harus sedikit menjaga jarak karena louis kan sekarang sedang menjalani hubungan, jadi kamu harus memberikan dia privacy yaa sayang, tapi apa kamu memang benar - benar sudah jatuh cinta sama louis? " tanya mila

" ehmm sepertinya begitu mom, gak tau pokoknya tiba - tiba aja kalo di deket louis hati aku kayak deg - degan terus pas tau dia udah jadian hati aku langsung sakit " ucap retta sedih

Kevin tersenyum, " yaa itulah cinta kadang cinta itu dapat membuat kita merasa sangat bahagia, tapi terkadang cinta itu dapat membuat kita merasakan sakit yang luarbiasa, namun ingat kadang cinta itu dapat membuat seseorang menjadi buta dan daddy mau kamu tetap harus berpikiran rasional walaupun kamu sedang terlibat cinta "

" kenapa orang yang terlibat cinta bisa menjadi buta? "

" ya karena cinta dapat membuat orang menjadi lupa akan segalanya, nanti kamu pasti akan mengerti maksud dari ucapan daddy yang penting sekarang, kamu fokus belajar, raih cita - cita kamu setinggi mungkin, untuk urusan cinta bisa diurus belakangan " ucap kevin

" daddy benar dan mommy sangat setuju, pokoknya mommy mau anak mommy yang cantik ini bisa sukses dan memiliki masa depan yang cerah, udah jangan nangis dan jangan sedih lagi ya sayang " ucap mila menghapus air mata retta

" makasih daddy, mommy, sorry kalo tadi retta banting - banting barang " ucap retta

" iyaa tapi lain kali gak boleh gitu, gak bagus sayang banting - banting barang disaat kamu sedang kesal " ucap kevin

" yaa habis kan tadi aku kesal terus juga aku sedih daddy " ucap retta

" tapi tetap aja kelakuan kamu tadi kayak anak kecil dan daddy sangat tidak suka " ucap kevin

" yaudah maaf yaa dadd sorryy " ucap retta sekali lagi

" yaudah kali ini daddy maafin, tapi awas aja lain kali kalo kamu seperti ini lagi daddy gak akan segan - segan mendiamkan kamu " ucap kevin

" sayangg " bisik mila sambil mencubit lengan kevin pelan

" iyaa janji gak gitu lagii " ucap retta

" yaudah sekarang kamu istirahat, jangan tidur malam - malam kan besok sekolah okay? " ucap kevin, retta mengangguk kemudian ia memberikan ciuman selamat tidur kepada kedua orang tuanya lalu naik ke atas menuju ke kamarnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me.You.LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang