Part 156

3.3K 164 13
                                    

Siang hari sehabis jam makan siang, seperti biasa kevin dan mila mengunjungi para pasien mereka untuk mengecek kondisi kesehatan para pasien tersebut, keduanya melakukan kunjungan selama kurang lebih hampir dua jam dan setelah selesai keduanya kembali ke ruangan masing - masing untuk melayani pasien yang telah menunggu mereka untuk diperiksa.

Untuk siang ini, sehabis kevin selesai mengunjungi para pasiennya kebetulan tidak ada pasien yang menunggu dirinya untuk diperiksa, sementara mila ada dua pasien yang ternyata sudah menunggu dirinya untuk diperiksa.

Kevinpun kemudian memutuskan untuk membaca laporan - laporan yang ada di mejanya dan sekaligus mengecek kondisi perusahaan pribadinya.

Saat dirinya sedang asik membaca laporan, tiba - tiba pintu ruangannya terbuka dan nyaris saja kevin mengomel namun alangkah terkejutnya ia ternyata sang puteri yang datang namun dengan raut wajah yang sedih dan terlihat sekali sang puteri sedang berusaha menahan air matanya

" daddyyy... " retta berdiri didepan pintu menatap ke arah kevin, terlihat dari gestur tubuhnya menandakan sebentar lagi tangisan sang puteri akan segera meledak

Kevin kemudian berdiri menghampiri sang puteri, kemudian ia menutup pintu ruangannya lalu ia membawa sang puteri duduk di sofa dan retta langsung memeluk kevin erat seketika air matanya mengalir dengan deras

" heii kenapa sayang? ada apa? kok dateng - dateng nangis? shsss sayang..." kevin mengusap punggung sang puteri dengan penuh kasih sayang

" daddyyy... hiksss .... " suara tangisan retta benar - benar terdengar sangat pilu, sehingga membuat hati kevin sedih sekaligus sakit melihat sang puteri menangis seperti ini

" nakk... ada apa? cerita sama daddy... siapa yang berani membuat kamu menangis seperti ini? " tanya kevin

bukannya menjawab pertanyaan kevin, retta semakin terus menangis dan semakin lama tangisannya semakin kencang dan retta semakin mengeratkan pelukannya

" shssss.... sayang..... shssss.... tenang ya shss... sudah daddy disini sayang.... shsss.... "

Retta menangis hampir cukup lama, hingga tak lama terdengar dengkuran halus menandakan sang puteri sudah terlelap di pelukan kevin.

Yang bisa kevin lakukan sebagai papa hanyalah  diam sambil berusaha menenangkan sekaligus membuat retta senyaman mungkin di dekapannya.

" lho yang, kok ada retta?" tanya mila saat tiba di ruangan kevin, melihat sang puteri sedang tertidur pulas di pelukan kevin

" sshhhsss dia baru aja bobo yang, tadi habis nangis " jawab kevin setengah berbisik

" hah? nangis? " tanya mila kaget lalu duduk tepat di sebelah sang puteri kemudian ikut memeluk retta

" aku juga gak tau tadi retta tiba - tiba datang terus dia langsung nangis, aku tadi coba tanya kenapa tapi dia nangis terus " kini suaranya berubah menjadi berbisik karena sepertinya retta sedikit terganggu

" astagah, terus retta tadi kesini sama siapa? " tanya mila lagi

" aku juga gak tau yang, mungkin sama louis soalnya kan dia bilang pas tadi pagi dia mau ke mall bentar kan sama louis  "

" hemm mungkin, yaudah mending apa kita pulang aja ya? kasian retta yang " ucap mila pelan sambil mengelus pipi sang puteri

" yaudah boleh aku gendong retta, kamu tolong telfon supir ya suruh dia ke lobby sekarang "

" okay "

Tepat dua jam kemudian, kevin dan mila sudah tiba di rumah kediaman mereka. Kevin turun sambil menggendong retta sementara mila di bantu dengan bi ijah membawa tas praktek milik keduanya masuk ke dalam.

Me.You.LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang