Part 76

3.7K 206 18
                                    

Sepeninggalnya kezia, kevin merebahkan dirinya di atas paha mila

" apakah kamu selalu seperti ini membaringkan dirimu diatas paha perempuan saat kamu telah selesai memeriksa pasien?" tanya mila sambil membelai rambut kevin

" jealous miss?"

" me? of course not "

Kevin terkekeh pelan lalu mencium punggung tangan mila dan berkata," gak kok sayang never hanya dengan dirimu seorang dan aku bisa pastikan itu " ucapnya jujur

Mila menyunggingkan senyumnya," ehm so apa yang terjadi dengan kezia?"

Kevin menarik nafas dalam - dalam," kezia bocah tengil menyebalkan itu mengidap penyakit kanker otak stadium 2 "

" benarkah?" tanya mila sedih

Kevin mengangguk pelan," aku tidak bisa membayangkan reaksi dari bocah tengil itu, kamu tau saat aku mengatakan hal itu kepada kedua orangtuanya aku benar - benar tidak tega, puteri kecil mereka yang masih sangat - sangat belia harus mengidap penyakit yang mematikan itu " ucapnya sedih

Mila menghela nafas," aku tidak akan pernah bisa sanggup mengatakan hal itu jika kezia adalah anakku " ucapnya lirih

" begitu juga denganku tapi mau tidak mau, suka tidak suka anak itu perlu tau apa yang dialaminya " ucap kevin sedih

Mila mengangguk pelan," ya itu benar sepintar apapun kita menyembunyikan rahasia, suatu saat pasti akan terungkap dengan sendirinya aku jadi teringat film sinetron natal buku harian nayla, aku menangis saat nayla mengetahui  sendiri bahwa ia menderita penyakit ataksia penyakit yang sampai saat ini tidak bisa disembuhkan, aku bisa merasakan nayla benar - benar terpukul " ucapnya

" ya aku tau itu, maka dari itu aku berharap kedua orangtua kezia memberitahukan penyakit yang sedang dialami oleh kezia " kata kevin

" hemm aku masih tidak percaya kezia harus mengidap penyakit itu di usianya yang masih 10 tahun, kamu tau walaupun dia tengil tapi dia sangat cantik " kata mila tersenyum

" iya aku tau itu terlepas dari sikapnya yang blak2an itu " kata kevin terkekeh geli

Tak lama pintu ruangan mila terbuka, ali dan prilly langsung nyelonong masuk ke dalam

" waaaa buset deh ini anak dua bener - bener deh yaa, pacaran liat - liat tempat juga keles " sindir prilly

Kevin mendengus kesal," yeee suka - suka lo mau gw depak dari rumah sakit ini hah?"

Prilly mencibir kevin," yeee emang lo siapa? lo kan cuman dokter spesialis anak yang telah hilang dan akhirnya kembali bweee"

" sayang kamu gak tau dia siapa?" tanya ali heran

Prilly menggeleng," lah emang si mpin bele - bele ini dokter spesialis yang telah hilang dan sudah kembali lagi kan?" ulangnya

Ali terkekeh pelan," sayang kamu emang gak tau kalo bocah sarap ini, pacarnya temen kita yang penakut dia adalah direktur baru di rumah sakit kita "

" WHAAATT??!!!" pekik prilly kaget dan seketika kevin, mila dan ali langsung menutup telinganya mendengar teriakan 9 oktaf milik prilly

" PRILLY JANGAN TERIAK - TERIAK !" sembur kevin dan mila sambil menatapnya garang

" upsss hehehe peace " ucapnya

" jadi lo masih berani ngatur - ngatur direktur lo yang ganteng ini hah?" ledek kevin

Seketika prilly memasang tampang jijik," ewww pede gila najong tralalala deh "

Kevin mendengus kesal sementara ali dan mila hanya tertawa terpingkal - pingkal melihat tingkah keduanya

****
Malam harinya, di taman belakang rumah mila tampak kevin sedang termenung sambil menatap langit di malam hari yang penuh dengan bintang

" hei cowok ngelamun aja " goda mila sambil memeluk kevin dari belakang saat itu kevin sedang duduk di tepi kolam renang

" hai cewek " kata kevin sambil menengok ke belakang dan mencium bibir mila sekilas

" mikirin apa?"
" mikirin kamu "
" bohong "
" bener "
" gak percaya "
" yaudah "

Mila mendengus kesal dan kini ia duduk di samping kevin dan mencubit pinggangnya

" awww sakit tau babe " kata kevin mengelus pinggangnya

" bodo amat " ucapnya sambil menjulurkan lidah

" hahaha lucu banget sih " ucap kevin sambil mencubit pipi mila gemas

Tak lama iphone kevin begetar, sebuah nomor tak dikenal menelfonnya

" siapa sayang?" tanya mila
Kevin menggelengkan kepalanya lalu mengangkat telfon dan meloud speaker

" halo dokter kevin " terdengar suara kezia yang begetar

" iya kezia kenapa? ada apa? " tanya kevin bingung

" dokter.. apa benar kezia menderita kanker stadium dua?" tanyanya sambil menangis

Seketika kevin menelan ludah sementara tubuh mila menegang

" jawab dokter!" teriak kezia

" iya kezia itu benar " kata kevin tenang

" lalu.. apa kezia masih bisa hidup?" tanyanya sambil menangis

Mila seketika menangis pilu, ia menenggelamkan wajahnya di dada kevin sementara kevin berusaha mengatur nafasnya menjaga suaranya agar tidak begetar

" kamu masih bisa hidup kezia, lewat operasi bedah atau bisa dengan radiosurgery " kata kevin

Kezia menangis dan menangis, mila yang mendengar semakin mengetatkan pelukannya sementara kevin memeluk mila erat sambil mencium kepala mila

" dokter "

" ya kezia?"

" aku tidak mau dioperasi aku takut" ucapnya lirih

" hei tenang jangan takut, operasi memang menyeramkan tapi selama kamu nanti di operasi kamu akan di bius total dan kamu akan tertidur pulas " kata kevin

" benarkah?"

" ya "

" kalau begitu aku mau tapi aku hanya mau dokter kevin yang mengoperasiku dan aku tidak mau dokter lain "

*DHEG*

Me.You.LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang