Part 145

4K 173 14
                                    

Saat mendengar semua penuturan lewis, kevin merasa seperti tersambar petir di siang hari yang cerah. Perasaanya kini benar - benar campur aduk, sungguh semuanya terasa seperti mimpi yang sangat teramat buruk bagi dirinya..

" ejmm well, sebaiknya kita segera bersiap guys, karena tirta sebentar lagi akan tiba " ucap louisa memecah keheningan

Semua mulai bergerak dan mulai mengambil posisi sesuai dengan rencana yang telah mereka susun.

" sayang, are you okay?" tanya mila sambil mengelus pipi kevin lembut

" hug me please " pinta kevin, milapun memeluk kevin erat karena ia tau bahwa kevin saat ini pasti dalam keadaan yang tidak baik.

" aku tau kenyataan ini pasti sangat berat untuk kamu, kamu harus kuat ya aku yakin kamu pasti bisa dan kamu tenang aja aku akan di samping kamu " ucap mila sambil mengelus punggung kevin

" makasih sayang " ucap kevin dengan suara bergetar

****
Tirta tiba di rumah sakit dengan senyum sumigrah, ia dengan penuh percaya diri melangkahkan kakinya masuk ke dalam lalu iapun bertanya kepada seorang suster yang kebetulan lewat didepannya, dimana kevin di rawat dan suster tersebut langsung mengiringnya menuju ke ruangan kevin.

Senyum tirta semakin melebar saat melihat kondisi kevin yang terlihat sangat mengenaskan, ada banyak alat - alat yang terpasang di tubuh kevin.

Saat tirta masuk ke dalam, tidak ada satu orangpun yang terlihat menjaga kevin bahkan milapun juga tidak ada di sana. Tirta semakin senang bukan kepalang melihat kondisi ini

" hahaha ternyata kalian semua sangat mempermudah langkah gue untuk segera menghabisi manusia ini, wow ini luarbiasa " tawa tirta

Tirta semakin mendekat ke arah kevin, ia pun tersenyum sinis menatap kevin yang sedang terbaring lemah," akhirnya hari ini tiba juga kev hahaha, tenang aja gue akan mempercepat kepergian lo ke surga hari ini juga hahaha baik kan gue " ucapnya sambil berbisik tepat ditelinga kevin

Tirta kemudian mengambil sebuah kotak dari dalam tasnya lalu ia membuka isi kotak tersebut dan di dalamnya terdapat sebuah jarum yang sudah ia isi dengan cairan sangat berbahaya

" tenang aja vin, begitu lo udah pergi meninggalkan dunia ini gue akan menjaga mila dengan segenap hati dan jiwa gue hahaha " ucap tirta tertawa sinis

Namun saat tirta hendak menyuntikkan jarum tersebut ke lengan kevin tiba - tiba pintu ruang rawat kevin terbuka dua orang dokter rumah sakit masuk ke dalam ruangan kevin," selamat siang maaf anda siapa?"

Awalnya tirta agak sangsi dengan penampilan kedua dokter ini, dokter pertama menggunakan kacamata tebal seperti professor  dan berjalan agak bungkuk sedangkan dokter kedua menggunakan kumis dan janggut tebal berwarna putih serta memakai kacamata persis seperti dokter pertama

Seketika tirta gugup menatap sang dokter tersebut," ehm.. si..siang dok, saya ehm temannya pak kevin "

" oh anda kenalannya pak kevin? nama anda siapa dan apa keperluannya dengan pasien kami?" tanya dokter satunya lagi

" nama saya ehm nama saya tir... ehm tristan ya nama saya tristan dan saya kesini hanya untuk berkunjung menjenguk rekan bisnis saya " ucap tirta gelagapan

" oh begitu tapi apa yang tadi hendak anda lakukan dengan jarum itu kepada pasien kami?"

" oh ehm ini? itu tadi saya mau suntikin vitamin kebetulan saya seorang dokter juga " ucap tirta

" apa anda yakin itu vitamin? boleh saya periksa? "

" hah? untuk apa? ini beneran vitamin kok " ucap tirta mulai keringat dingin

Me.You.LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang