Part 78.

3.6K 202 10
                                    

Kini kezia terbaring lemah di ruang khusus anak - anak, kedua orangtua kezia terlihat lelah sambil duduk di sofa ruangan kezia

" kasian kezia " ucap mila pelan sambil melihat dari pintu depan

Kevin mengangguk, ia hanya memeluk mila dari samping sambil menghembuskan nafas

Mila menengok ke arah kevin lalu bertanya," vin apa benar kamu yang akan turun tangan untuk mengoperasi kezia?"

Kevin hanya diam, sebersit bayangan trauma masa lalu kevin muncul kembali, tubuh kevin sedikit begetar

" dokter... terjadi pendaharan Heart rate and saturation pasien menurun "

" bovie! "

" dok kondisi pasien semakin menurun, pendaharan yang dialami pasien semakin hebat"

" astaga bisa diam tidak kalian! tolong jangan ganggu konsentrasi saya! transfussion!"

*triiitttttttttt*

" aarrggghhhhhh!!"

" aaarrrghhhh!!!" teriak kevin seketika

Mila segera menepuk pipi kevin," sayang heii kamu kenapa?"

Kevin seketika sadar dan memeluk mila erat," aku takut sayang aku takut " ucapnya

" shssstt tenang sayang tenang ayo kita ke ruangan " ucap mila, kini keduanya jalan menuju ke ruangan kevin

Sesampainya di dalam ruangan praktek kevin, mila mendudukan kevin di sofanya lalu mila mengambilkan air untuk kevin

" ini sayang minum dulu " kata mila

kemudian kevin meminum air lalu
ia menarik nafas berusaha menenangkan dirinya

" kamu kenapa? ada apa? " tanya mila sambil mengelus dada kevin

Kevin menarik nafas dalam - dalam, wajahnya sedikit pucat lalu berkata," trauma itu... trauma itu muncul kembali" suaranya sedikit begetar

Mila hanya diam menunggu kevin yang menjelaskan sendiri, ia tidak mau memaksa kevin namun ia mau biar kevin yang menceritakan traumanya sendiri

" aku trauma jika terjadi pendarahan saat operasi " ucap kevin dengan suara begetar

" memang kenapa?"

" biasanya aku bisa menangani pendaharan saat operasi dengan baik , namun suatu seketika " kevin menarik nafas sebentar lalu melanjutkan," namun suatu ketika saat aku sedang menangani operasi seorang anak perempuan, tiba - tiba terjadi pendaharan sebisa mungkin aku menghentikan pendarahan tersebut tapi...tapi... aku gagal " ucapnya terisak

Mila memeluk kevin erat, " shssstt tenang sayang tenang "

" aku gagal mila aku gagal di tanganku anak perempuan itu meninggal, sejak saat itu aku takut, aku takut " ucapnya dengan suara begetar hebat

Mila terus memeluk kevin," kamu gak gagal sayang, mungkin sudah jadi rencana Tuhan jika anak perempuan itu memang sudah seharusnya meninggal, kamu tidak boleh merasa seperti itu "

" tapi kamu gak tau gimana rasanya mila, aku sudah berjanji dengan anak kecil itu untuk menyelamatkannya tapi aku gagal mila "

" tapi setidaknya kamu sudah menolong anak kecil itu kevin, kita boleh berencana tapi jika Tuhan berkata lain kamu bisa apa huh?! kita tidak bisa melawan kehendak Tuhan " bentak mila

Kevin seketika terdiam, mila menatap kevin lalu melanjutkan ," aku akan bantu kamu selama kamu menangani operasi kezia, kamu sudah janji kalau kamu mau melawan segala trauma kamu, aku yakin kamu bisa, you are the best doctor "

Kevin tersenyum lalu berkata," makasih sayang aku janji aku akan berusaha semampuku melawan traumaku "

" andalkan Tuhan sayang, jangan kamu hanya mengandalkan kekuatan dan kepintaran kamu sendiri, mintalah pertolongan Tuhan " ucap mila

Kevin menunduk lalu berkata," apa Tuhan masih mau membantuku? selama ini aku terlalu sombong karena aku menganggap bahwa aku hebat "

Mila tersenyum dan memeluk kevin," Tuhan pasti mau membantu kamu sayang aku yakin itu "

" amin "

****
Sore harinya kevin dan mila mengunjungi ruang rawat kezia dan saat itu tampak kezia sedang membaca buku novel

" cieeee serius amat tuh muka " ledek kevin dari ambang pintu, mila hanya geleng - geleng kepala dan mencubit pinggang kevin sementara kezia mendengus kesal

" ck dokter lagi dokter lagi huh menyebalkan " gerutu kezia

Kevin tertawa geli lalu masuk ke dalam diikuti mila

" hei setidaknya kau bersikap sopan kepadaku karena kamu pasienku " kata kevin mencubit pipi kezia

" aawww sakit ishh menyebalkan!" kata kezia sambil mengelus pipinya

" lebay orang nyubitnya gak kenceng bweee "

Mila tertawa kemudian ia duduk di samping kezia lalu berkata," hei sudah kalian berdua ini udah kayak tom and jerry aja tau gak bener - bener deh "

" habis dokter kevin resek nih liat masa pipi aku di cubitnya kenceng " adu kezia sambil memeluk mila erat

Kevin hanya mencibir dan kembali mencubit pipi kezia lagi namun mila segera menahan tangan kevin

" gimana sayang apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya mila sambil mengelus kepala kezia

" ehm kepalaku semakin sakit dok, entah kenapa penglihatan dan pendengaranku semakin aneh rasanya "

Kevin menghela nafas," makanya jangan suka isengin aku bweee " ledeknya namun dalam hati kevin sedih mendengar penuturan kezia

" see? mana ada dokter macam seperti ini " kata kezia sambil menunjuk kevin

" dan mana ada pasien setengil dirimu, udah nelfon malem - malem lagi ganggu orang pacaran aja " dengus kevin kesal

" biarin bodo amat hei aku melindungi dokter mila biar gak dimodusin terus sama dokter kevin bweee "

" yayaya whatever udah sekarang anak kecil waktunya tidur nanti digigit godzilla lho " ledek kevin

" huh dasar dokter resek! "

" bodo amat diam kau pasien tengil!"

Mila hanya tertawa terpingkal - pingkal melihat kelakuan dua orang ini

Me.You.LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang