Twenty Two

1.8K 70 0
                                    

"Drey! Lo ngeliat jam tangan gue gak?" Tanya Audrey yang mana mereka baru sampai dirumah.

"Mana Audrey tau" jawabnya dengan melas karena sudah kelelahan dan berniat untuk tidur kembali dikamarnya dengan nyaman.

Devano masih mencari jam tangan favorit itu. Dari ujung ruang tamu sampai dapurpun diperiksanya untuk mencari.

"Mana sihh!"

"Devano" Terdengar suara dari arah belakang.

"Eh, Mama dateng dari rumah sakit?" Tanyanya basa-basi melihat Ririn memasuki rumah dengan lelahnya. Ririn hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu ngapain?"

"Ini mah, mau nyari jam tangan aku yang biasanya ituloh. Kok gak ada ya?"

"Coba inget-inget lagi, siapa tau kamu lupa naruh atau dipinjem Evan" jawab Mamanya yang beranjak pergi menuju kamar. Devano bersandar pada sofa mencoba mengingat kemana jam rolex-nya pergi.

Ting!

Semalam saat Sabrina berusaha merogoh ponsel, dan mereka terjatuh sampai Sabrina berhasil mengambil ponselnya. Dan, yah! Sejak saat itu ia tak merasakan adanya jam yang melingkari pergelangan tangannya.

Sabrina mencomot sengaja jamnya agar ia dapat mengambil ponsel miliknya. Ah, Sabrina!

***

-Sabrina pov-

Aku masih menutupi wajah dengan selimut. "Capek" Badanku terasa keropos, ditambah masih jatuh dengan Devano. Menyebalkan! Aku mengambil handphone dinakas sebelah kiri tempat tidur, dengan meraba tanpa melihatnya.

"Jam 09.00" Aku tidur sudah 3 jam sejak selesai sarapan pagi-pagi tadi bersama Bryan Audrey dan Devano. Terlalu pagi untuk disebut sarapan rasanya. Aku terbangun dengan lesunya, merogoh tas untuk mengambil----. Ada sesuatu yang berbeda pada isi tasku sekarang, aku segera mengeluarkannya. Benar saja, ada jam rolex disini.

"Keren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keren. Eh, punya siapa?" Aku sedikit heran kenapa jam ini tiba-tiba ada didalam tasku. Ini bukan milikku, ini jam laki-laki.

Aku masih memerhatikan jam tangan itu seraya duduk di meja belajar.

"Jam siapa coba? Semalem kan gue tampil gak pake jam, habis itu, gue kan gak pake jam sama sekali--- eh!" Bayangku terbang menuju kejadian semalam. Aku ingat. Ini jam milik Devano yang sengaja ku ambil agar ia mengembalikan ponselku meski hasilnya nihil dan Devanopun tak menyadari bahwa jamnya telah dirogoh dan berhasil kugenggam dan masuk kedalam tasku setelahnya.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang