Thirty Eight

1.4K 45 0
                                    

-Sabrinaa pov-

"Biri-biri! Titha! Kalian dari mana aja coba!?" Githa langsung menarik-narik pipiku, ini memang kebiasaan dia sejak dulu, tapi jarang di lakukan akhir-akhir ini. Dan juga Titha disebelahku yang diperlakukan sama.

"Ah, kumat lo Gith!" Ucapku sambil melepaskan jewerannya di pipiku. Dia hanya terkekeh.

"Wih! Gak pernah gue, ngeliat lo pake baju kayak gitu Dev! Formal gitu baju nya, aneh tau! Tapi sumpah keren dah.." Titha mengejek Devano yang mengenakan kemeja putih polos dengan celana jeans hitamnya juga jas yang tak terpasang rapi melapisi. Semua tertawa.

"Biasa aja" ucapku datar. Kelima-lima nya memperhatikanku. "Eh, kenapa pada ngeliatin gue kayak begitu?" Tanyaku polos.

"Oh God Brina! Kalo emang keren ya akuin aja kale.. " ucap Devano dengan gaya kegeerannya yang udah tingkatan Tuhan.

"Ekhem.. " Semuanya mulai meledek. Yah, kubenci ini!

"Norak!" Ejekku balik.

***

Semua orang telah berkemas-kemas setelah acara selesai. Aku, Titha, Vino, dan Devano berjalan menuju ke tempat parkir mobil kita semua.

"Brin, lo mau langsung pulang?" Tanya Titha.

"Enggak sih, gue mau ke rumah sakit dulu.. "

"Hah? Rumah sakit?" Tanya ke3nya bersamaan. Aku hanya menganggum.

"Lo ngapain kesana lagi? Bukannya baru kemaren-kemaren ini ya lo ke rumah sakit?" Tanya Devano.

Ah, elo gak tau sih, gue sakit apa..

"Ah, udahlah. Gue cabut duluan, takut kemaleman entarnya. Bye!!" Aku segera masuk ke dalam mobil dan langsung melajukannya.

***

"Nasib ya punya penyakit kayak gue? Harus rutin check-up biar gak kambuh tiba-tiba, harus ginilah, gitulah.. Ribet! Oh God!!"

***

Rumah sakit.

Aku berjalan menyusuri beberapa lorong rumah sakit, menuju ruangan dokter Ririn.

Dokter Rinanda
Spesialis jantung

Aku segera memasuki ruangannya.

"Malem mommy.. " Aku segera menyalaminya yang sedang menulis beberapa resep sepertinya.

"Malem sayang! Eh, kamu kok datengnya malem? Mommy kira hari ini kamu lagi kumat, gak mau check-up lagi.. " ledeknya. Aku membenarkan posisiku dengan duduk di depan mommy, agar lebih nyaman berbincang.

"Ah, enggak kok. Aku tadi cuma, itu loh ada acara. Jadinya aku datengnya agak maleman deh.. "

"Mm, untungnya kamu selalu beruntung ya. Setiap kamu mau dateng, pasti gak pasien yang dateng.. "

"Takdir Tuhan mom.. Hehehe"

"Eh, iya sayang.. " panggil dokter Ririn.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang