Thirty Three

1.5K 60 0
                                    

-Author pov-

Semua anak telah memgemasi barang-barang mereka masing-masing. Terlihat sebuah bus putih hitam mendekat ke arah perkemahan.

Tampak bu Clara dan bu Devi keluar dari dalam nya. Begitu mandirinya mereka ditinggal mendekam didalam hutan tanpa adanya pengawasan guru.

"Bu Clara, bu Devi! Kenapa kalian gak balik lagi?" Tanya Evan.

Bu Clara dan bu Devi awalnya memang ikut berkemah, namun pada malam pertama mereka berdua izin untuk suatu keperluan katanya.

"Loh, kalian bukannya seneng kita tinggal" ucap bu Devi yang memang ada benarnya. Mereka jadi bebas tanpa ada aturan. Tapi bebasnya terjaga.

"Tambah bisa keluyuran. Kan kalo ada kita kalian jadi terhalang mau ke mana-mana" lanjut bu Clara. Semuanya hanya menyeringai kuda menanggapi.

"Gimana? Udah lengkap semua kan? Udah pada beres kan? Tugas selesai kan?" Tanya bu Devi beruntun dengan suara lantangnya.

"Iya bu!!" Jawab semua serempak.

"Yaudah. Yuk, kita pulang sekarang!" Ucap bu Clara, semua anak mengangguk.

***

Bus.

Devano masih memandangi cameranya yang di dalamnya terdapat foto Sabrina yang cemong-cemongan.

Tanpa sadarnya, terlihat Sabrina sedang duduk sangat lemas dikursi sebrangnya. Matanya tertutup, wajahnya tak tampak di tutupi syal. Dia mendekap tubuhnya erat, Githa beraut khawatir sedari tadi memeluknya.

Bu clara menghampiri karena tak sengaja menangkap pemandangan itu.

"Kenapa?" Tanya bu Clara pada Githa. Githa melirik tajam ke arah Devano sebagai jawabnnya.

"Elo sih Dev!" Ucapnya kemudian. Devano mengernyitkan dahinya, ia tak mengerti. Sedangkan beberapa anak mulai memperhatikan apa yang sedang terjadi.

"Apa salah gue?"

"Ya elo! Elo gak tau kalo Sabrina itu sa---"

Plok!

Belum selesai berbicara, tangan kiri s
Sabrina mendamplok mulut Githa sehingga membuatnya diam meski terkejut. Ah, dia baru saja akan membuka rahasia.

Semua anak tertawa melihat Githa kmelongo pada Sabrina yang kini mulai terjaga. Sabrina melototkan matanya terhadap Githa. Githa hanya tersenyum kuda, ia baru sdar jika ia salah.

"Yaudah, tapi sekarang udah gak papa kan?" Tanya bu Clara. Sabrina mengangguk yakin meski wajahnya sedikit pucat sekarang.

Masa gue cuma ngerjain gitu dia sampe sakit? Batin Devano.

***

Devano mendatangi sekolah lebih pagi hari ini, karena ada mata pelajaran olahraga, terutama olahraga hari ini kesukaannya , basket.

Tapi sepertinya pagi ini terlalu pagi berangkat ke sekolah, karena suasana sekolah masih terlalu sepi, hanya ada 5-7 orang saja kira-kira.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang