Fifty Nine

1.3K 41 1
                                    

Sabrina keluar dari kamarnya seorang diri, pandangannya pagi ini langsung disejukkan dengan menghadap ke arah laut. Tangannya terbentang, membiarkan angin menyusup pada tiap jengkal kulitnya. Matanya tertutup, bibirnya tersenyum, menarik nafas yang sangat menyegarkan sampai batinnya.

Tk

Suara sepatu jalan mendekatinya, hingga suara itu tiada dan ternyata berhenti disampingnya.

"Budi!" Panggil sang pemilik suara sepatu.

Sabrina membuka mata, melihat ke arah suara tadi berasal.

"?? Oh, sekarang udah ngaku, bolot..." ucap Sabrina dengan senyum masamnya, lalu menghadap kembali ke arah laut.

Yah, Devano.

"Ya--bukannya selama ini lo tau?" Balas Devano yang mengikuti gayanya. Entah ada angin apa sampai Devano berani mengakuinya. Sabrina hanya terdiam tak menanggapi.

"Hari ini kita kemana?" Tanyanya.

Sabrina mulai melihat kearah Devano kembali. "Kayaknya sih ke pantai matras"

"Dimana?"

"Masih disekitaran sungailiat kok"

"Lebih cantik mana?"

"Kalo pantainya sih sama cantiknya.."

"siapa yg nanya pantainya! Gue nanya, lebih cantik mana pantai itu sama lo?" Sabrina langsung melototkan tajam matanya kearah Devano.

"Ngomong lo sekali lagi! Gue hantem pake vas bunga!" Ancam Sabrina sambil menunjuk vas bunga yang berada di atas meja yang tak jauh dari mereka. Devano hanya bisa melotot terkejut, menjukurkan lidah tanda mengejek dan langsung berlari masuk ke kamarnya.

Devano gila!!

***

Pantai matras.

Angga, Kathy, Hito, Fely, Gerald, dan Hana telah berlalu kearah pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angga, Kathy, Hito, Fely, Gerald, dan Hana telah berlalu kearah pantai. Berfoto kesana-sini. Tampak dari jauh, Sabrina terduduk dibawah rindangnya pohon kelapa juga ada Devano yang berdiri disampingnya.

"Lo gak kesana?" Tanya Devano pada Sabrina.

"Lo juga, kenapa gak ke sana?"

"Ih, kebiasaan, kalo orang nanya dibalik nanya"

"Kan gue juga pengen tau.."

"Yaudah, lo ikut gue... " Devano menarik tangan Sabrina, berjalan agak cepat, menuju ke arah ujung pantai.


"Lo mau apa?" Tanya Sabrina setelah sampai.

"Lo mau ke sana gak?" Tawar Devano sambil menunjuk kearah batu paling besar di ujung. "Hh--kebanyakan mikir, ayo!" Devano kembali membawa Sabrina melangkah melewati air laut yang putih bersih untuk mencapai tujuan mereka. Entahlah, tapi tumben Sabrina tak lagi banyak bicara.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang