Sixty One

1.3K 35 0
                                    

"Hahahaa" Semua tertawa lepas mendengar Sabrina dan Devano bercerita tentang kejadian semalam.

"Sumpah! Gokil!" Timpal Angga.

Pagi yang sangat lengkap, makanan tersaji dengan lezat diatas meja dihadapan mereka. Dibumbui cerita lucu yang membuat suasana riangnya makin terasa. Sangat bahagia.

Tapi sepertinya tidak untuk keesokan harinya pada hariku berikutnya. Batin Sabrina.

***

Hari ini sebenarnya Sabrina dan yang lainnya tak ingin pergi kemana-mana, mungkin istirahat seharian dikamar sudah cukup untuk menyegarkan badan esok hari untuk bersenang-senang lagi. Namun kehadiran Irene yang begitu mengganggu pemandangan mereka, membuat adanya niatan untuk melakukan sesuatu yang dapat menghilangkan pikiran mereka tentang ketiganya.

Hana mengecek keadaan sementara. Sangat aman. Tak nampak lagi batang hidung ketiga mak lampir itu. Mungkin ketiganya sedang tertidur pulas karena semalam terjaga didepan kamar mereka.

"Aman!" Ucap Hana pada semua temannya didalam kamar. Dengan lega satu-persatu mulai keluar dari kamar, tadi pagi sebenarnya mereka juga sudah keluar kamar untuk makan, dan mengambil pakaian dikamarnya. Sebelum harus terburu-buru lagi masuk kedalam takut Irene tiba-tiba kembali datang untuk sarapan.

"Nyari yang seger-seger yuk! Biar ngerefresh otak dari pemikiran tiga mak lampir!" Ajak Angga dengan gayanya yang sedang meregangkan otot-otot tangannya.

"Seger apaan bebeb?" Tanya Kathy.

"Main banana boat yok!?" Timpal Fely dengan semangatnya.

"Nah itu tuh! Setuju!" Jawab Angga yang diikuti anggukan semua.

***

Devano menahan lengan Sabrina saat akan menyusul teman-temannya yang lain menaiki banana boat.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Lo ikut gue aja" jawab Devano.

"Kemana lagi?" Tanya Sabrina heran.

"Main jet ski? Yuk!" Tanpa menunggu jawaban Devano segera menarik Sabrina untuk menjauh dari teman-temannya yang lain. Hana dan Titha yang tak sengaja melihatpun hanya tersenyum jahil.

"Ye ini! Belum juga gue ngomong mau" celutuk Sabrina.

"Nah itu barusan lo ngomong mau" timpal Devano.

Sungguh terbodohi.

Devano mengukurkan tangannya, agar Sabrina dapat naik dengan mudah. Sabrina tak mengindahkan, dia menepuk tangan Devano dan naik sendiri keatas jet ski yang dimendarai Devano.

"Sok bisa!" Ejek Sabrina saat Devano akan menjalankannya.

"Emang gue bisa, pegangan! Biar jatohnya gak ke air, tapi kehati aku" D3vano mengambil tangan Sabrina dan segera mengalungkan pada pinggangnya.

Devano nyebellin!?

Devano menjalankan jetski dengan lancar awalnya, ia benar-benar bisa mengendarai tanpa arahan lagi. Saat Sabrina mulai merenggangkan tangannya, ia langsung mempercepat lajunya membuat Sabrina begitu sangat mengeratkan pelukannya juga teriakannya.

"Devano!? Gue gak mau mati cepet!?"

"Hahahaa"

***

Sisi masih termangu dengan mata separuh terbukanya, pakaiannya pun masih berselimut piama tidur.

Fair yang terjaga terlebih dahulu tadi pagi, melihat Angga dan Kathy yang berlari girang menuju pantai, sebagian temannya yang lain juga sibuk memasang jaket pelampung. Dengan segera Irene yang berada disampingnya ia goyang-goyangkan untuk cepat bangun.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang