Twenty Three

1.7K 63 0
                                    

"Lo gila Drey! Kenapa gak dari tadi lo bilang kalo ada Sabrin--"

"Abang sweet banget dah.." goda Audrey seraya mengedip-ngedipkan matanya.

"Sweet pala lo pea'!" Devano menjitak jidat Audrey dengan kencang.

"Aw! Cie, salting!" Bukannya diam, tapi ia malah menggoda lalu pergi meninggalkan Devano.

***

Sekolah

Devano sebenarnya sedikit malu bertemu Sabrina hari ini, entah sejak kapan, tapi ia takut Sabrina ilfell karena omongannya yang sembarangan terlontar kemarin. Namun tampak biasa saja, Devano melangkahkan kaki menuju bangku dengan santai, Sabrina juga tak terlalu menanggapi dan fokus pada buku yang sedang ia baca.

Tak lama guru datang.

"Baiklah, jadi untuk materi ini kita akan mengadakan praktek kerja lapangan" Bu devi -guru biologi- membawakan berita yang disambut sumringah girang dari semuanya.

"Praktek mengenai apa bu?" Tanya Titha mewakili.

"Nah, berhubung sekarang ini materi nya tentang keanekaragaman hayati dan kehidupan alam bebas, jadi.. Oh iyya, kalian jumat besok kan libur, di sambung sama weekend sabtu-minggu. Jadi, hari jumat pagi kalian siap-siap ya, kita pergi ke puncak " Semua bersorak senang.


"Beneran jumat ini bu?" Tanya Evan sekali lagi.

"kagak, tahun depan!" Jawab Titha, semua tertawa.

***

Jum'at 05.00

"Bro lo udah siap-siap? Kan kita kumpulnya jam 06.00" Suara telepon dari Evan terlalu nyaring untuk di dekatkan ke telinga Devano.

"Lo cerewet jadi cowok!" Bentak Devano.

"Kan gue lagi antusias banget nih bro. Tapi, ada sedikit masalah nih.." pagi-pagi begini Evan mengganggu hanya untuk curhat, sangat merepotkan Devano yang sedang bersiap-siap untuk pergi.

"Masalah apaan?" Tanyanya seraya memasang sepatu kets.

"Githa ngidam maksa buat ikut!" Devano menahan tawa mendengar Evan yang bersuara agak gemetar.

"Syukurin lo! Kalo mau ikut ya iyain aja sih. Tapi gimana noh perut! Mau di kenpesin gitu? Hahahaa"

"Nah, itu dia masalahnya. Kalo masalah ikut kan emang gak papa soalnya yang laen juga da yang bawa temen atau pacar masing-masing. Tapi tuh perutnya yang bikin gue pusing! Gak seberapa besar sih, tapi kan takit ada yang curiga!"

"Hahahaa, sekarang lo dimana?"

"Gue lagi di depan kost-an dia nih, dia lagi siap-siap di dalem"

"Terus--"

"Katanya dia mau make baju berlapis2 buat nutupin perutnya. Gila!"

"Nyusahin amat bodo'!"

"Yaudah bro, gue mau nyamperin Githa dulu, biar gak tambah lama dia"

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang