Twenty Four

1.6K 65 0
                                    

-Sabrina pov-

"Gigi taring, gimana tuh isi perutnya?" Bisikku sangat hati-hati pada Githa. Sedangkan Titha masih sibuk mengabsen anggota kelasnya.

Githa adalah sahabatku di sekolah ku dulu, sahabat baik, sahabat paling pengertian. Sampai sekarang pun kita berdua masih saling berhubungan meski sangat susah untuk saling bertemu karena padatnya jadwal masing-masing.

"Evan tetep gak mau nikahin gue!"

"Lah terus?" Githa menggeleng.

"Nama lo Githa?" Tanya Titha yang kini telah duduk manis usai mengabsen.

"iyya nama gue Githa" jawab Githa seraya berjabat tangan dengan Titha.

"Titha. Tadi kalian bisik-bisik apa sih, kepo.."

"Idih! Sejak kapan jadi miss kepo lo?!" Celutukku.

"Yah kan gue cuma kepo dikit, hehee"

"Rahasia dilindungi ilahi robbi!" Jawabku yang diselingi tawaku dan Githa.

"Rese lo Brin!" Titha juga terikut tertawa meski agak jengkel.

"Biarin, hahaa.."

***


Semua anak bergerombol keluar dari bus. Aku memakai jaketku dan langsung mengikuti langkah-langkah teman yang lain. Bu clara juga beberapa guru lain mengintruksi jalan yang akan dilewati menuju perkemahan. Sepanjang jalan hanya di isi dengan canda tawa sampai pada tengah perjalanan pemandangan yang begitu indah mulai tampak sangat menyejukkan.

"Sejuk banget sumpah!!"

Semua anak bergembira menikmati pemandangan dan segala nikmat yang ada.

Aku memeluk badanku sendiri. Sangatlah dingin meski hari sudah siang.

"Brin, gue belom ngasih tau lo ya?" Tiba-tiba Titha bertanya padaku dari arah belakang.

"Ngaasih tau apaan?" Aku menoleh kearahnya, iapun mengambil posisi disampingku.

"semalemmm.. Gue.. Jadian sama vino!" Girangnya. Vino, anak sekelas kita juga. Wajahnya lumayan juga, 11/12 sama robert chaniago. Dia murid pindahan 3 hari yang lalu.

"What!? Kok lo dari tadi gak cerita sama gue!?"

"Yah gue kan tadi malu sama Githa.." Aku melirik Githa disampingku yang disampingnya lagi ada Evan dan Devano.

"Ngapain malu? Diakan sahabat gue juga. Dia temen yang pas buat berbagi cerita dengan orang baru kok"

"Kan malu gue, hehee"

Titha pun bercerita panjang lebar tentang proses jadiannya semalam. Hingga sampailah pada suatu tempat dan kita berdua duduk di bawah satu pohon lumayan besar.

"Heh!  Kalian berdua enak-enakan di situ duduk-duduk! Entar malem kagak mau tidur di tenda apa?" Evan meneriaki ku dan Titha.

Ternyata semua anak sedari tadi sedang membangun tenda-tenda mereka masing-masing sejak baru sampai ditempat ini. Sedang aku dan Titha sibuk bercerita. Hahaa.

"Sorry!?" Aku dan Titha pun beranjak menuju gerombolan anak-anak yang sedang membangun tenda.

"Oke, Tenda-tenda udah di diriin semuakan!?" Tanya bu Clara.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang