-Sabrina pov-
"Brina!" Teriakan mama kembali menggema memenuhi rumah.
"Iya mah!" Aku segera menuruni tangga menuju mama yang berada di ruang tengah. "Kenapa mah?"
"Nih, Bryan ada tugas gitu sama Audrey, anterin Bryan ke rumahnya Audrey ya.."
"Hah?" Aku melihat ke arah Bryan yang sudah bersiap-siap dengan tasnya, wajahnya mulai sedikit meledek. Dia sengaja! Sial!
Uh, bryan pake ngikut nyomblangin gue ama Devano!
"Tapi kan mah.. "
"Nurut aja, kasian adek kamu gak ada nganterin. Besok tugasnya dikumpulin" Mama langsung menyuruhku berganti pakaian di kamar. Dia sedikit mendorongku agar menyegerakan.
"Tapi beneran gak nih?! Tugas beneran? Mamah gak kehasut sama Bryan kan?" Tanyaku yang kini sudah menaiki tangga.
"Beneranlah, ngapain pake hasut-hasutan! Cepet ganti sayang"
***
Bryan mulai masuk ke dalam mobilku.
*bruk! Suara pintu mobil.
"Heh! Lo gak ngerjain gue kan!?" Tanyaku mencurigai.
"Ngapain gue ngerjain lo?" Aku hanya menarik nafas berat. Dengan terpaksa.
***
"Kak Brina!!" Audrey segera berlari menghampiri mobilku yang terparkir di halaman rumahnya.
Aku dan bryan pun keluar dari mobil.
"Hey!" Sapaku. "Mm, Drey. Emangnya kamu sama Bryan ada tugas apa?" Tanya ku sambil memainkan kunci mobil."Tugas? Enggak ada kok kak" jawab Audrey dengan sangat polosnya. Aku melirik membunuh ke arah Bryan. Anak itu sedang tersenyum kuda sekarang.
"Eh, gimana sih Drey!" Bryan mengalihkan pendangannya pada Audrey. "Lo masa tiba-tiba jadi pelupa gini sih" ekspersi Bryan tak meyakinkan, dia melototkan matanya pada Audrey.
Lu kira gue gak liat apa..
"Oh iya kak, itu ada----"
"Kamu mau bohong?" Putusku pada ucapan Audrey.
"Enggak kok kak!" Keduanya kompak.
"Gini kak. Aku sama Bryan kan baru-baru ini ikut ekskul nyanyi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You..
Teen Fiction-Devano pov- Karena hati ini telah di butakan oleh cinta, itu saja. -Sabrina pov- Ada apa ini? Rasanya berbeda! Dada ini memang sedang merasakan sesuatu, Tapi apa? Ini bukan sakit yang ku rasakan selama ini! Ini indah! Bukan kesakitan, dan aku yak...