Forty Five

1.2K 44 0
                                    

-Sabrina pov-

"Bibi'.. " Aku menyamparkan bik Sri yang sibuk membuat adonan kue, di temani Imaz yang ternyata hanya memainkan jarinya dengan berselonjor santai tak membantu bik Sri. Tadi hanya cari muka?

"Iya neng? Naon?" Tanya bik Sri meninggalkan buncis yang sedang dipotongnya.

"Kang Jeje kemana ya?"

"Oh, sepertinya teh dia ibak ti tatadi"

Sial, gue gak ngerti bahasa sunda? Batinku.

"Oh, yaudah, kalo gitu sampein salam aja ya bi"

"Salam naon neng?"

"Nanti aku sama yang laen kan mau keluar, yah kita minta ditemenin kang Jeje"

"enya éta"

"Ya udah bi', aku ke depan dulu ya.. "

"heueuh-heueuh"

***


Aku segera menghampiri semua anak yang sekarang tengah berkumpul di gardu.

"Gimana Brin?" Tanya Kathy. Tadi sebenrnya Fely yang akan mencari kang Jeje, tapi aku menawarkan diri untuk mencari kedapur sekaligus mengambil air minum.

"Gue gak terlalu ngerti bahasa sunda, intinya tadi bi' Sri bilangnya kang jeje ibak ti tatadi. Gitu!" Jawabku polos dan kembali duduk.

"Oh, kang Jeje mandi udah dari tadi" jelas Hana yang memang tau bahasa sunda.

"Eh, tunggu! Lo tadi tanya ke bi' Sri?" tanya Devano. Aku mengangguk polos. "Ada, imaz!?" Tanyanya lagi.


"Ada, ngeliatin bi Sri masak"

"Eh, ngeliatin? Bukan ngebantuin?!" Tanya Titha. Aku kembali mengangguk. Devano sudah menceritakan apa yang terjadi tadi, menceritakan pula betapa ganjennya seorang Imaz, juga menceritakan saat aku dan Devano berpura-pura pacaran.


"Itumah udah biasa kak, si Imaz itu ke sini cuma buat ketemu bang Devano! Lebih tepatnya sih, caper sama bang Devano. Hahaa" ucap Audrey. Semua tertawa geli atas fakta itu.


"Ganjen parah anjir! Haha" timpal Kathy.

"Terus imaz denger percakapan lo sama biSri?"
Tanya lanjut Devano yang sempat terpotong.

"Ya pasti dengerlah! Dia kan didepan gue?"

"Pasti ikut dia entar! Coba aja liat nanti!" Omel Devano.

"Ogah, gue gak mau jalan-jalan sama dia!" Ucap semua.

"Yah, gue gak tau. Terus gimana?" Tanyaku merasa bersalah.

"Udah ah biarin aja, lagian dia bisa apa? Kan udah ada kak Brina?" Goda Audrey.

"Sesat gue ngaku-ngaku pacar lo!" Ucapku pada Devano.

Because You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang