"Kecuali dia."
Rhea, Diva, dan Tania yang duduk berhadapan dengan Cinta membalikkan badan mengikuti arah pandang cewek itu. Safira yang duduk disebelah Cinta ikut mendongak, menatap obyek yang sama. Thalia beserta lima temannya berdiri mendekati meja mereka. Oh, satu orang lagi berjaga di pintu, menjaga situasi kalau ada guru yang masuk. Empat teman Thalia yang lain menghampiri ibu-ibu kantin dan meminta mereka untuk tutup mulut. Thalia melempar tatapan tajam pada Rhea yang masih bingung dengan kedatangan senior-seniornya.
"Berdiri!" Rhea berdiri dari duduknya mengikuti perintah Thalia, masih dengan raut wajah bingung. "Lo sadar, apa yang udah lo lakuin?"
Rhea bungkam beberapa detik sebelum akhirnya menjawab ragu. "Ngobrol."
"Nggak usah sok polos!" Thalia meninggikan suaranya. "Lo tau kan, Ray itu punya gue!"
"Ha-hah?" Rhea benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Saking bingungnya, ia hanya mampu mengucapkan satu kata, yaitu "Hah?"
"Jangan munafik! Semuanya juga udah tau, termasuk mereka!" Thalia mengarahkan telunjuknya pada Diva, Safira, Cinta, dan Tania yang masih duduk di tempat.
"Ray nggak suka sama Kakak kan?" Rhea memberanikan diri untuk mempertanyakan kalimat yang sangat berbahaya untuk keselamatannya sendiri. Tapi karena takut, suaranya tercekat di tenggorokan, namun masih bisa didengar oleh Thalia.
"Iya! Itu karena lo! Lo yang merayu dia, lo yang menggoda dia! Dasar jalang!" Rhea terkejut mendengar makian Thalia yang amat menusuk dadanya. Bahkan Diva, Cinta, Safira, dan Tania juga sama terkejutnya.
Thalia menyambar mawar milik Rhea yang tergeletak di meja, menatap mawar itu sebentar dengan senyum sinis yang tergampir di bibirnya. Ia menginjak mawar itu sepuas hati. Manik mata Rhea membulat sempurna melihat perlakuan seniornya yang di luar batas. Setelah memastikan mawar itu benar-benar hancur, Thalia mendongak dan langsung bertatapan mata dengan Rhea. Thalia menarik kerah seragam Rhea. Rhea berusaha berani. Cewek itu membalas tatapan Thalia, walaupun dalam hati nyalinya ciut juga.
"Apa lo liat-liat? Nantangin gue?" Detik berikutnya tangan kanan Thalia mendarat mulus di pipi Rhea. Rhea berusaha untuk tidak terlihat lemah. Dengan berani ia kembali menatap mata Thalia lurus-lurus. Tapi dia hanya diam tanpa berniat untuk membalas perlakuan cewek itu. Rhea bahkan hanya pasrah saat kamera ponsel milik teman-teman Thalia mulai merekam kejadian ini. Diva, Safira, dan Cinta melangkah mundur, tidak berani ikut campur.
"Kenapa liatin temen-temen gue? Malu karena direkam?" Thalia kembali mencengkeram kerah seragam Rhea, menjatuhkan tubuhnya ke lantai kantin yang terbuat dari paving. Belum sempat Rhea bangkit dan melawan, Thalia sudah mengepung tubuhnya dan kembali menampar wajahnya berkali-kali. Terus seperti itu, sampai muncul jejak memar di pipi dan sudut mata Rhea.
"Kak, jaga mulut dan tangan lo!" Tania berdiri dan mencekal erat tangan kanan Thalia. Untuk urusan melabrak orang jangan tanyakan lagi. Seorang Grasyifa Tania Nanda berani melawan siapa saja yang menurutnya salah, bahkan kakak kelasnya sekalipun. Sekilas cewek yang satu ini memang seperti bad girl, karena suka berkumpul dengan geng-geng cowok di sekolah.
"Lo jangan ikut-ikutan! Ini urusan gue sama si Jalang ini."
"Lo yang jalang, Kak!" Tania menarik paksa tangan Thalia yang memberontak. "Dari dulu, Kakak selalu menganggap Ray itu milik lo. Ray aja nggak pernah suka sama Kakak. Perasaan kayak gitu bukan cinta Kak, tapi obsesi. Apalagi dengan pakaian seperti itu, lo lebih mirip cabe." Tania tersenyum sinis melihat Thalia yang tampak tidak percaya dengan kata-katanya.
Bagaimana tidak? Baju yang super ketat sampai bagian tubuh atasnya tercetak. Bahkan jika cewek itu mengangkat tangan pusarnya akan terlihat. Juga rok yang tidak kalah ketat dan pendek, sekitar 10 cm diatas lutut. Bawahan yang sangat minim sampai mengekspos kakinya yang jenjang dan mulus tanpa cacat. Sungguh, Thalia sangat pantas mendapat julukan Ratu Cabe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senbazuru✔
Teen FictionAda tiga fakta mengerikan yang tersemat dalam diri Reynando Prasraya Mahardika, cowok bebal yang berhasil bikin geger satu sekolah di hari pertamanya karena berani melawan OSIS. 1. Gonta-ganti cewek adalah hobinya. 2. Bermain sama cewek tiap malam a...