31. Complicated Romance

6.1K 426 36
                                    

Seperti hari-hari sebelumnya, Rhea, Diva, Safira, dan Cinta menempuh jalan yang berbeda setelah bel pulang berbunyi. Untuk hari ini, abaikan Safira dengan alasannya yang tidak logis. Cinta harus pulang lebih cepat karena harus membantu ibunya memasak, alasannya karena pembantunya yang baru saja mengundurkan diri. Sedangkan Rhea dan Diva, mereka berhenti di kelas XI-6 untuk menjemput Keisha.

Selagi menunggu Diva dan Keisha membahas tagihan kos yang belum dibayar tiga bulan, Rhea mendatangi meja Dina dan Jesslyn, melambaikan tangan pada mereka.

"Tumben lo nggak langsung pulang. Biasanya begitu bel berbunyi langsung ngacir," komentar Rhea pada Dina yang biasa menggunakan kekuatan jet pada saat pulang. Sama seperti dirinya, Dina menggunakan angkot sebagai transportasi. Perbedaannya, Dina adalah tipe gadis yang bisa dibilang 'cinta rumah'.

"Mulai hari ini sampe lulus gue nggak naik angkot lagi. Gue pulang-pergi dianter Dimas. Senengnya uang jajan nggak terbuang lagi," jawab Dina dengan tubuhnya yang berjingkrak penuh kebahagiaan di akhir kalimatnya. Rhea dan Jesslyn saling berpandangan tidak mengerti. Bahkan Jesslyn yang merupakan teman sekelasnya juga baru tahu.

"Maksudnya, lo udah official sama Dimas?"

"Lo kira akun pake official," celetuk Dina sewot. "Nggak mungkinlah gue sama Dimas. Haram hukumnya."

"Maksud?"

"Rhe, buruan!" Rhea, Dina, dan Jesslyn menoleh ke sumber suara secara serempak.

"Lo duluan sama Keisha deh, Div. Gue mau bareng Dina sama Jesslyn," jawab Rhea. Selepas mencerna jawaban Rhea dengan baik, Diva dan Keisha keluar dari kelas, pulang terlebih dulu.

Dina tersenyum penuh arti. "Entar lo berdua juga tau." Disampirkannya tas merah marunnya di kedua bahu. "Yuk." Rhea dan Jesslyn mengangguk dengan sorot mata yang masih saling bertanya. Mereka tidak langsung menuju tempat parkir atau halte, melainkan kantin. Kebetulan mereka sama-sama sedang kelaparan.

Suasana kantin masih ramai dengan anak-anak yang sibuk menggosip, mengobrol, tertawa, dan melakukan aktifitas yang seharusnya, makan. Tanpa sengaja mereka bertemu lagi dengan Diva dan Safira yang duduk di salah satu bangku, entahlah dimana Keisha. Mereka memutuskan untuk bergabung.

"Mana Keisha?"

"Katanya perutnya mules, makanya balik dulu," jawab Diva sambil bangkit dari duduknya. "Gue ambil makanan."

"Gue sama Dina juga mau beli snack." Rhea hanya mengangguk. Kini, yang tersisa di meja itu hanyalah dirinya bersama Safira.

"Katanya rapat OSIS?" tanya Rhea dengan kedua alis terangkat.

Safira mengerjap beberapa kali, mengulum bibir bawahnya sebentar. "Anu-rapatnya batal." Tepat pada saat itu, Diva datang dengan membawa nampan berisi dua piring cap cay. "Makasih, Div," ucapnya, buru-buru menyuapkan sesendok pesanannya.

"Lo mau kencan bareng Rizqi?" Tepat setelah Rhea melontarkan pertanyaan itu, Safira terbatuk beberapa kali. Ia memukul dadanya pelan sebelum akhirnya menyambar minuman miliknya.

"Cie salting." Diva mencolek bahu Safira dengan senyum jenaka tergampir di wajah cantiknya. "Beneran mau kencan dong."

"Nggak, cuma mau ke supermarket buat belanja."

"Belanja apaan?"

Safira meletakkan sendok dan garpunya, lalu mendesah pelan, tampak malas menanggapi dua temannya yang virus kepo akutnya sedang kambuh. "Bahan-bahan makanan lah. Habis itu masak bareng di rumahnya Rizqi."

Sesaat, Rhea dan Diva terpana. "Anjir, so sweet banget!" teriak mereka berdua bersamaan, membuat beberapa pasang mata melirik ke arah mereka. Tepat pada saat itu, Dina dan Jesslyn kembali bergabung.

Senbazuru✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang