44. As Far As the Sun

4.8K 365 24
                                    

Seperti biasa, datang di awal waktu adalah rutinitas Rhea. Seperti biasa pula, datang di jam segini memang hanya dimiliki anak-anak penyandang predikat ‘rajin’ seperti dirinya, terbukti dengan keadaan sekolah yang masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Namun sepertinya Rhea salah, karena ada seseorang yang berjalan beberapa langkah di depannya. Rhea lantas berlari kecil untuk menyamakan posisi mereka, menepuk bahu itu pelan. “Tumben dateng pagi.”

Gadis itu, Jesslyn, tersenyum simpul. Disibakkannya poni yang sedikit menutupi pandangannya. “Tugas gue masih numpuk, jadi niat mau dateng pagi buat ngerjain tugas. Kemarin males banget ngerjain di rumah.” Mereka saling tertawa oleh suatu hal yang sebenarnya tidak lucu. Tapi memang itulah gunanya sahabat.

“Btw Dina beruntung ya, udah jadian sama Zidan,” lanjut Jesslyn mengubah topik pembicaraan. Tentang hubungan asmara, seperti topik para gadis pada umumnya. “Gue jadi sebel sama dia karena ninggalin gue yang masih jomblo.” Cewek itu mencebikkan bibirnya, pura-pura merajuk pada seseorang yang tidak ada disini.

Mata Rhea terbelalak lebar. “Serius mereka udah jadian?!”

“He-eh kemarin malem. Makanya anak-anak di grup rame mintain peje ke Dina. Nembaknya so sweet ih, di depan empat temannya Zidan. Tapi gue kasian ke Dio sih. Dia belum move on ke Dina, eh cewek yang dia sukai ditembak sama temennya sendiri di depannya.” Jesslyn kembali mengulas senyumnya. “Tapi mulai sekarang kalian bisa double date. Dina sama Zidan, lo sama Ray.”

Senyum riang yang tergampir di bibir Rhea terbenam begitu saja, berganti dengan beribu kesedihan yang kembali bersemayam. “Gue kan udah putus.”

Jesslyn ikut mengubah raut wajahnya dengan cepat. “Sori, gue lupa,” ucapnya pelan, menyesal berkata seperti tadi. Kemudian ia hanya diam tanpa berminat untuk bertanya lebih lanjut, walaupun jauh di dalam hatinya, Jesslyn sangat penasaran akan alasan mengapa sahabatnya ini memutuskan cowok sesempurna Ray.

“Rhe, bukannya gue sok ikut campur dan berniat buat lo flashback, tapi jujur, gue kasian sama Ray. Gue baru tau kalo tiga tahun lalu, Om Arya yang merupakan CEO Mahardika Group terjerat korupsi. Lalu malamnya karena frustasi, Om Arya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, dan kebetulan di rumah itu cuma ada Lisa. Akhirnya tanpa sadar, Om Arya memperkosa Lisa saking stresnya. Lisa yang malu setelah usaha pemerkosaan dan penganiayaan bokapnya, akhirnya kabur dari rumah, tertabrak truk, dan meninggal saat itu juga. Gue juga baru tau kalo Tante Linda punya riwayat penyakit jantung. Kalo gue jadi Ray, pasti gue udah nggak kuat untuk hidup dan memilih untuk mati. Gue nggak nyangka aja ternyata cowok kayak dia sekuat itu, mampu bertahan pada takdir yang menjungkir balikkannya ke posisi terbawah.”

Rhea tidak berniat untuk memberikan komentar, sehingga ia hanya mendengarkan. “Dan sekarang, Ray harus menahan kenyataan pahit itu lagi karena nyokapnya udah meninggal.”

Refleks Rhea menoleh cepat ke arah Jesslyn. Kepalanya seperti baru saja dihantam sesuatu yang keras. “Me-ninggal?”

Jesslyn mengangguk. “Lo nggak tau? Pemakamannya nanti siang. Gue sama beberapa anak sekelas sekaligus temen gengnya Ray mau ziarah dan ikut pemakamannya. Lo ikut ya. Biarpun itu mantan lo, setidaknya lo harus hibur dia.” Gadis itu menepuk pelan bahu Rhea ketika menyadari kelasnya sudah di depan mata. “Gue masuk dulu.”

Jesslyn meninggalkan Rhea yang berdiri mematung dengan pandangan kosong. Teringin hatinya menghibur Ray, tapi ia bisa apa? Ray sudah melupakannya, melupakan segala kenangan manis yang telah mereka rajut selama beberapa waktu, digantikan dengan sosok Farah yang standarnya jauh lebih tinggi dibanding Rhea.

Terkadang, kita memang harus menerima pahitnya realita.

°°°

Tepat setelah jam ketiga berakhir, Rhea beserta beberapa anak XI-6 menuju rumah Ray untuk menghadiri pemakaman menggunakan motor masing-masing. Rhea sendiri sudah minta tolong pada Diva untuk mengizinkannya kepada guru yang sebentar lagi akan mengajar.

Senbazuru✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang