nona pembuat kopi manis

6.4K 285 61
                                    

[saya duduk di sini hampir tiap pekan hanya untuk mengunjungi, ini minggu ke lima saya di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[saya duduk di sini hampir tiap pekan hanya untuk mengunjungi, ini minggu ke lima saya di sini.

saya benci bila kamu memunggungi, itu seperti  menyuruh saya pergi.

sesekali kamu tarik rok ketatmu bermaksud melindungi, padahal pahamu itu selalu ingin unjuk gigi.

bila pandangan saya terlindungi, terpaksalah saya pura-pura berdiri .

...

kamu melewati  saya begitu saja,  lalu menyapa pengunjung.

saya gusar meski sadar itu bagian kerja, lama saya bermenung.

gatal sudah hati saya hendak menyapa, tapi lidah saya rasanya selalu tidak beruntung.

berdiri  salah duduk salah hanya untuk sekadar bertanya, saya masih menunggu kesiapan saya yang terkatung-katung.

...

waktu tak mau menunggu meski saya adalah pahatan yang berupa patung, sudah tengah malam.

saya pasrah dengan hati diliput mendung, bukan kamu yang salah tapi saya yang menyiksia diri terlalu kejam.

Siapa sangka Tuhan berbaik hati  kali ini, di ujung waktu kamu datang  menatap seakan saya orang baru.

Tak apalah pikir saya sambil berdiri , saya berlagak lelaki konglomerat  meminta biil dan meletakan uang kertas berwarna biru.

untuk pertama kali saya melihat senyummu dalam jarak yang amat dekat, lebih manis dari yang saya bayangkan ternyata.

saya pulang dengan hati besorak sambil membawa  tekad, minggu depan saya harus tahu namamu siapa.]

Lelaki DALAM KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang