Sayang, aku meraba kamu dapat dengan mudah menemukan tulisan ini. Tolong untuk tidak berkesimpulan aku mulai jengah lalu melarikan diri darimu.
Ketahuilah Sayang, aku merasa matamu selalu mengawasi setiap gerak gerikku. Mengintip di balik lubang yang meski kutambal berkali-kali.
Adakah ruang untukku berdiri sendiri di atas kedua kakiku? Rasanya tidak. Kau memosisikan diri menjadi gula di setiap kopiku. Tidak salah memang, hannya saja untuk apa kau memahami bahwa manis berlebihan itu dapat meningkatkan kolesterol?
Kau tahu Sayang kenapa di rumah menghadirkan kamar-kamar. Bukankah di ruang tamu atau dapur sekalipun dapat dijadikan tempat tidur? Kamar adalah ruang di mana kamu dapat menyimpan rahasia hidupmu dan boleh jadi tak sesiapa pun yang dapat memasukinya, meski itu orang tua yang kamu sayangi dan tak akan mungkin kau tinggalkan.
Sayang, sekali lagi kutekankan aku tidak bermaksud menampikanmu. Bila aku boleh meminta, berikan sebuah tempat meski lebarnya satu spasi. Untuk sejumput privasi yang oleh Tuhanku saja yang boleh mengetahuinya dengan persis.
Adakah permintaan kecilku ini kemudian mengubah warna tanggapanmu atas diriku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa