Kulit tangannya kasar saat kusalami, aroma tubuhnya pun akrab dengan matahari, Bapak begitu aku memanggilnya.
Dia yang tak pernah menanyakan perasaanku, dia melihatku tanpa kata seolah tak pernah peduli.
Orang yang tak pernah menghubungiku terlebih dulu adalah bapak, pernah aku berpikir bagaimana emak dapat jatuh cinta pada lelaki yang begitu kaku. Seperti penulis yang tak mampu menerjemahkan ceritanya dalam diksi yang renyah.
Hingga sampai ia mewaliku dengan lelaki pilihanku. Untuk pertama kali dalam perjalanan hidup kulihat kelopak matanya membengkak, mungkin tak kuasa menahan akhirnya tumpah juga di pipinya yang kasar. Bapak memelukku begitu erat, paling lama dan hangat dari dekapan siapapun. Ada ketenangan sekaligus ketakutan yang mengalir ketika tangan kasarnya membawaku ke dalam tubuhnya.
Begitulah cinta bapak kepadaku, tak beriak tapi tetap menghanyutkan. Bapak mengubah cinta dari kata sifat menjadi kata kerja. Setiap laku yang terlihat cuek adalah wujud cintanya. Lelaki yang tak banyak bicara dan terlihat dingin. Meski begitu dia tetap yang terbaik bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa