Suatu hari dalam bilangan tahun.
Aku berjumpa dengannya.Wajahnya tak seseram yang orang bayangkan.
Bahkan terkesan lugu kalau tidak disebut polos.Aku dipeluknya, dingin.
Membawaku pada tempat yang entah apa itu namanya.Kami bercengkerama, lalu dia berseloroh sebelum menarik tanganku. "Lihatlah lelaki itu," katanya menunjuk lelaki berdasi, "dia menambang duit dari kebohongan, tapi nanti semua akan pulang pada ketiadaan ketika aku menggilirinya."
Di depan muka pintu tak berlantai, kulontarkan sebuah pertanyaan. "Siapakah engkau ini? "
"Aku kematianmu," katanya dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoesíaMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa