Memastikan Kesia-siaan

230 12 0
                                    

Sama halnya dengan memaksakan bergeraknya jarum pada angka-angka perputaran waktu. Semisal untuk hari ini saja. Andai aku bersikeras melakukannya, maka tak ubahnya dengan membohongi diri sendiri, tetap saja ia bergerak perlahan bahkan terkesan payah.

Seharian ini yang kulakukan adalah memastikan angka-angka itu terlewati hingga berdetak pada angka yang kuinginkan, ya persis sekarang. Sungguh menunggu itu melelahkan, dan kesabaranlah yang mampu mempercundangi sedikit kebosanan.

Setelah ini, di ujung-ujung waktu aku berusaha mengumpulkan kemalangan menumpuk di dadaku. Aku membuat diriku membosan, terus menanti, berlumut, dan tetap saja tak ada tanda-tanda kepekaanmu.
Sepertinya kau sengaja meniadakan ketahuanmu, menyembunyikannya dengan sederas-derasnya hujan yang mendatangi tanah kita.

Lalu aku masih saja seperti aku yang kemarin-kemarin, membohongi diri sendiri dengan secuil senyum yang kau janjikan tempo dulu. Aku tahu bahwa sekarang aku sedang tidak ingin tahu dengan ketahuanku tentangmu. Dan kamu menyengajakan diri untuk pura-pura atas kepura-puraanku. Sialnya, aku dan kamu tetap melakukannya; terus menerus memastikan pembodohan yang tengah kita lakukan.

Lelaki DALAM KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang