Aku sudah menunggangi si kuat, siap untuk berlari sejauh-jauhnya. Belum setapak melangkah, si rindu datang melolong. Kuduk di tubuhku menyeringai. Aku benci situasi ini.
Kondisi di mana pertanyaan hadir tanpa berkesudahan. Lalu seluruh jawaban tak berniat memberi kepuasan.
Kerap nalar menolak, tetap saja berpulang pada kenyataan. Sebuah asa yang dibangun berlabuh pada putus asa. Paling mirisnya ini bukan pertama kali berada pada tempat yang tak lagi dibutuhkan.
Aku bahkan mengutuk rindu itu, mengumpatnya dengan lantang. Ia menanggapi dengan cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa