"Kamu pasti bertanya kenapa aku masih memaafkannya, padahal dia sudah berulangkali menyakitiku."
Di pelataran rumah, siang mencekik. Obrolan dua wanita muda. Gadis berkauskan lengan panjang itulah yang lebih banyak berbicara. Aku diam menyimak, pendengar yang tak dianggap.
"Boleh jadi logikaku tak mau diajak bekerjasama," lanjutnya, "keinginan untuk melepaskan, ada. Kemudian sebuah perasaan lain menahanku lebih hebat. Aku selalu jatuh cinta padanya, berkali-kali, sialnya orang itu adalah dia."
Duh, ngena banget. Rasanya si gadis itu ingin aku bawa lari, di KUA juga boleh. Yang penting sah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa