Di hari itu kuajak kau ke sini, lalu kita menjejakkan kaki di pasir basah, persis di tempat bekas kekasihmu pernah merangkul erat tangamu.Tanpa kau sadari kuterus mencuri pandang di setiap senyum yang kau uraikan. Entahlah, apakah ceriamu itu sudah mencapai definisi bahagia, atau yang tampak di permukaan hanya kepura-puraan yang tak mampu kubaca.
Kutahu dengan persis betapa kau mengagumi kenangan itu, aku pun bermula tidak ingin mengusik, hanya saja kulihat kau tersesat jauh, terdampar di wilayah kesunyian paling sunyi
Oleh lantaran itu, kulantangkan diri sebagai bentuk peduli; kusediakan tanganku untuk menjembatimu kembali pada realita, ia hanya hidup dalam memorimu, sedangkan aku nyata berdiri memeluk kesepianmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa