Asing

149 7 6
                                    

Asing berawal dari mulai jengah dengan rutinitas sapaan, yang dulu cukup satu emoticon senyum sanggup memunculkan bahagia berkali kali. Warna suara tak lagi mampu meronakan pipi, dan irama hujan malah terdengar bising, tak lagi berhasil melebatkan rindu yang jatuh.

Asing sudah menjajah ketika perjumpaan menjadi sunyi di sela sela jarum jam yang bergerak lambat, antara dia yang ingin cepat beranjak dan kamu yang berharap terus untuk menetap.

Asing pada akhirnya berkuasa lewat sedikit alasan kemarahan yang mampu menciptakan kobaran api, membakar, merambat, terus mejalar hal hal yang harusnya sederhana menjadi kumpulan letupan kebencian.

Asing berhasil menceraikan kesepakatan, dan janji menjadi perihal yang wajib diingkari. Memunculkan kesalahan kesalahan lantaran memperkuat opini, dan serangan serangan kebencian memuncratkan diri demi alasan memisuh. Saling menempatkan diri pada pengasingan, jauh, jauh sekali dan barangkali menyisakan sekantong ingatan di antara kardus kardus kenangan yang tentu dilahap sang waktu yang berwajah tak berdosa itu.

Di ujung sebuah  persembahan, kata 'kita' pada akhirnya menjadi sejarah yang dilupakan oleh perjamuan perjamuan baru.




Lelaki DALAM KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang