Pesan Lelaki Penunggu Cinta

541 28 7
                                    

Aku tahu persis saat kamu mengirimkanku. Terus menerus menatap cermin, seolah kamulah yang memiliki wajah paling tampan di dunia ini. Mengais-ngais rambut sejumputmu itu.

Aku melesat dengan kecepatan tinggi setelah kamu memantapkan hati. Kutelusuri udara pengap, ribuan kilometer dari tempatmu yang usang dan berlantai papan.

Tiba-tiba saja dunia kota gelap, aku terdampar di lilitan timah. Bersesakan dengan yang lain. Di sini, di tempat jeda ini. Aku dapat melihat mereka yang sama denganku. Tapi tidak sama dengan rautku, beragam. Ada yang tertawa, menangis, bercanda, umpatan pun makian.

Aku sampai di tempatnya. Tapi sungguh bukan tak mau tapi pintu itu terlalu rapat, dan aku tak memiliki kekuatan untuk memasukinya. Dalam rentan kesabaran, kulihat dia yang tertawa. Ah benar, pantas kamu memujanya, dia memang rupawan.

Entahlah, bagimana warna hatimu bila melihat hal yang sama. Dia sedang bergelayut manja dalam dekapan seseorang yang tentunya bukan kamu.

Aku berhasil masuk setelah selangkannya diisi oleh pria yang bukan kamu itu. Dia membacaku. Aku tak mau lagi melihat wajahnya. Dan sekarang aku memikirkanmu yang sedang menunggu, ya menunggu apa yang akan dibalas perempuan ini setelah membacaku. Tapi sayang, dia hanya membaca lalu mengabaikan. 

Lelaki DALAM KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang