Hari ini dia cantik sekali, mengenakan jersey club bola kebanggannya. Rambut panjangnya diselepangkan sebelah kiri. Menutupi sebagian leher. Sedangkan tangannya memeluk bola futsal. Senyumnya itu semakin manis saja, kemudian dia duduk persis di sampingku.
"Itu tadi siapa?" selidikku.
"Teman," jawabnya. Ada senyum merona di sana.
Kuacak rambutnya. Dia berusaha mengalihkan sambil memasang wajah cemberut. Dan aku senang mimiknya bagian yang ini, lucu.
Kami sering berdiskusi, anehnya sekarang-sekarang ini dia tertarik dengan kehidupan percintaanku. Menanyakan bagaimana rasa jatuh cinta, apa itu perbedaan suka dan cinta. Dia juga menanyakan cewek mana sekarang yang lagi jadi pacarku.
Sekarang malahan dia dekat banget dengan kekasihku. Sebelumya dia ngembek, minta kontak dan ingin bertemu dengan pacarku itu. Daripada ditagih terus, ya aku berikan.
Inilah alasannya, semalam aku temukan diarynya. Di sana dia menceritakan lagi dekat dengan seorang lekaki, ganteng dan dewasa. Kok seperti aku ya, hihi.
Dia juga menuliskan bahwa setelah beberapa lama berhubungan, rasa suka pada pria itu mulai tumbuh. Namun dia masih ragu, apakah itu benar-benar cinta atau sekadar rasa suka.
Sebenarnya aku tidak setuju, eh lebih tepatnya belum setuju. Memang sih sekarang dia sudah lumayan besar, dengan usia tujuh belas tahun wajar adanya rasa ketertarikan pada lawan jenis. Aku takut, kemudian dari hal ini malah membawanya pada masalah dan berimbas pada sekolahnya. Semoga saja tidak.
Dan aku yakin lelaki bejaket dengan motor besar itu tadi adalah pria yang dimaksud oleh adikku itu. Ah susah juga ya jaga adik perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa