Menjadi tua itu tidak mudah, kawan. Kau harus melewati rentetan waktu yang tidak sedikit, dan tentu saja kau dipaksa memeluk hal hal yang tidak selalu manis sebagaimana harapan yang berbalik mengkhianatimu. Bukan salah harapannya, melainkan cara Tuhan mendewasakanmu.
Kau harus tahu, kawan. Hari ini, besok dan lusa entah itu aku, kau, dan juga mereka harus menerima secara nyata tentang definisi tua. Umur yang akan mengerogotimu pelan pelan menuju mati. Bukankah hidup itu satu satunya kesempatan manusia mengukur jarak mati.
Tua hanya masalah waktu, meski ada beberapa yang tak sempat tua. Tapi itu lebih baik ketimbang tuanya menjadi celaka, tempat segala sumpah serapah bersarang.
Tua kata orang tempat yang salah untuk berbenah, semisal pasal tobat. Merugi katanya, sebab waktu berdamainya teramat sempit. Bisa jadi Tuhan menjadi pelit lantaran tempo matinya tinggal sedikit.
Menjadi tua dan bahagia itu dua hal yang berbeda, keterikatannya terletak pada menggantung harapan. Tentu kau ingin bahagia kelak ketika sudah disebut tua, lalu kau melupakan kesenangan muda, kasihan juga bila mudamu terabai.
Selamat berhari raya tua, kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PuisiMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa