Dan ketika napasmu menyeruak di kedalaman hatiku.
Tepat saat malam menggigil di dinginnya subuh.
Tiba-tiba wajahnya muncul diantara sunyi gerimis yang manis.
Saat itu mataku merasa pernah mengenalmu
Tapi ingatanku entah ...Kuamati pekat jidatmu.
Lekat, dekat.
Tak ada pertanda, tak ada papan nama.
Hanya dua butir jerawat bercerita tentang kerinduan.
Tentang kehangatan sebuah ciuman.
Ah, mungkin jidatmu juga altar.
Persembahan bagi cinta yg asing.Kenapa tak kau buka suaramu?
Agar telingaku dapat menerka.
Apakah kau memang lelaki itu?
Yang kemarin mencuri celana dalamku.
Celana dalam di jemuranku.By Umi R.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
ŞiirMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa