Aku duduk di kedai kopi langganan, ditemani secangkir gelas kosong, sunyi di tengah keramaian dan layar 14 inci berlayar putih. Pandanganku tertuju pada dua lelaki di sudut kanan.
Cinta itu tentang keromantisan yang didalamnya terdapat menghargai dan memaafkan.
Cinta adalah bagaimana kau berupaya memberi anak istrimu kelak makan.
Seorangnya membiarkan telepon genggamnya bercumbu dengan meja yang dingin. Pria di sebelahnya menghangatkan diri dengan mendekap smartphone pada kedua telapak tangan. Kaca yang berhadapan langsung dengan mereka, mulai dilelehi gerimis
Hujan itu selalu mampu menciptakan kenangan. Apalagi yang dibutuhkan di dunia ini selain kenangan yan nantinya mampu untuk diingat. Hanya lelaki romantis yang dapat melakukannya hal ini.
Hujan itu mengajarkan kau betapa pentingnya sebuah atap.
Pandangan mereka seolah sedang mencuri satu sama lain. Penjaga kedai mengantarkan pesanan, cappucino dan espresso menguap melewati mejaku.
Kopi memang lebih tepat disajikan dengan komposisi sepertiga espresso, sepertiga susu panas dan sepertiga busa susu yang pekat. Seperti halnya perempuan yang membutuhkan pria romantis untuk melengkapi dirinya.
Aku percaya perempuan lebih suka dengan lelaki yang tampil apa adanya, dengan begitu mereka mendapatkan gambaran kehidupan yang bagaimana tercipta ke depannya. Seperti espresso ini, hitam, sesuai dengan warna yang dunia ketahui tentang kopi.
Waktu yang mulai larut dan meredanya hujan menyepakati keduanya untuk meninggalkan kedai. Menyisakan dua gelas kosong tergeletak di meja yang tiba-tiba merasa dirinya sunyi.
Seperti halnya menyisakan tanya dalam benakku.
Layar putih yang menganggur di meja mulai kusodorkan dengan pertanyaan.
Bagaimana bila keduanya membicarakan gadis yang sama, dan itu kamu. Pilih yang mana? Si pria yang penuh keromantisan atau lelaki yang berusaha menunjukan keromantisan pada sifatnya yang tidak romantis?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki DALAM Kata
PoetryMereka, kalian atau pun kamu. Mungkin ada di sini. Dengarkan baik-baik ucapan lidah lelaki ini. Hati-hati dapat menimbulkan efek baper. Cover by Jefischa