Hay-sim Kongcu adalah anak kesayangan dari Hu-hay Sin-kun, hanya ia menyuruh orang, belum pernah ada orang berani membantah, perkataan pemuda berbaju hijau tadi telah menyinggung perasaannya.
Dengan mengeluarkan suara di hidung ia berkata:
"Entah golongan mana yang tidak mempunyai muka untuk menemui orang, maka telah melakukan perbuatan yang serendah itu?"
Pemuda berbaju hijau berteriak marah:
"Jangan kau sembarangan menuduh."
Sebelah tangannya dimiringkan ke samping, mengeluarkan pukulan, tidak kentara dan tidak bersuara, hanya bagaikan angin melambai.
Hay-sim Kongcu melengak, inilah kepandaian dari pulau Hay-sim, jurus yang pertama dari Wie-mo-ciang.
Ia telah sangat apal dengan ilmu-ilmu tersebut, dan jelaslah kini, dari mana datangnya dua muda mudi yang di hadapannya, ia hanya memiringkan sedikit badannya agar dapat mengelak ke samping dengan lebih leluasa.
Tapi, di sana si pemudi telah menjerit-jerit, karena Koo San Djie telah memulai penyerangan.
Terdengar suara Koo San Djie yang mengandung kemarahan:
"Jika engkau tidak mau mengeluarkan encie Hoe Tjoe, aku akan menahan kau di sini."
Ia menggunakan sepuluh jari tangannya, menyerang si pemudi.
Si pemudi tidak balas menyerang, ia menggunakan kegesitannya, lompat ke sana dan lompat ke sini, ia sedang pertontonkan kepandaian mengentengi tubuhnya.
Tapi tidak beruntung, ia telah menemukan seorang ahli, gerakannya Koo San Djie pun sama dengan gerakannya, lebih cepat dan banyak perobahan.
Beberapa kali dia telah membuat kesalahan, hampir-hampir saja ia terpegang oleh cengkeramannya Koo San Djie.
Koo San Djie juga telah dapat melihat kepandaian yang digunakan oleh lawannya ada rada mirip dengan gerakan Awan dan Asap Lewat di Mata, tapi banyak kesalahan dan kurang perobahan. Boleh juga dikatakan pemudi ini hanya baru belajar sedikit dari kepandaiannya.
Di sinilah pula letak kecurigaan Koo San Djie, mengapa ia dapat menggunakan kepandaian yang sama? Inilah kepandaian yang tertulis dalam kitab Im-hoe-keng.
Kecuali mempunyai hubungan dengan Lam Keng Liu. Apa hubungannya?
Kecurigaan ini yang telah menyebabkan Koo San Djie mau menangkapnya untuk mengorek keterangan.
Dalam sekali berkelebat, pemudi itu merasakan hawa pusing, di seluruh jurusan terdapat bayangan dari sang lawan. Kakinya dirasakan berat, sukar untuk ia mencari tempat menaruh kedua kakinya. Ini pulalah yang membuat ia menjadi menjerit-jerit.
Pemuda berbaju hijau sudah bertarung beberapa jurus dengan Hay-sim Kongcu dan melihat sang kawan dalam keadaan bahaya, dengan sekuat tenaga yang ada padanya, ia menyerang lawannya.
Hay-sim Kongcu mundur sedikit, menghindarkan pukulan sang lawan.
Dengan menggunakan kesempatan ini, pemuda berbaju hijau lompat dan menolong kawannya. Sebelah tangan menghantam, mengarah bebokongnya Koo San Djie.
Koo San Djie seperti tidak mengetahui sama sekali, maka tidak menyingkir dari serangan lawannya.
Sampai di sini, Hay-sim Kongcu telah mengetahui, siapa dua muda mudi itu?
Kecurigaan terhadap Koo San Djie sekarang telah lenyap sama sekali, malah berbalik padanya. Ia telah mengenal akan Wie-mo-ciang, bisa menyerang dengan tidak mengeluarkan suara sama sekali.
Maka ia menguatirkan keselamatan dari sang kawan.
"Saudara Koo, awas serangan!" demikian teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembah Merpati - Chung Sin
FantasyCeritanya sederhana, tentang seorang Anak Angon (gembala) yang bernasib baik dan berjiwa asih berjuang untuk menegakkan keamanan dan keadilan di Sungai Telaga yang dikacaukan oleh Penguasa Lembah Merpati yang sangat lihay namun khianat. Di dalam men...