Han Oe Seng dengan tegas memberikan kepastiannya:
"Tidak ada perlunya memanggil mereka. Semua orang yang ternyata bukannya anak-anak kemarin saja, mereka jika bukannya ketua partai tentu adalah jago-jago tua, mengapa dapat dengan mudah diracuni oleh orang? Inilah alasan mereka yang mau mencari gara-gara saja."
Kiang Tjo yang sudah menjadi tidak sabar, ia terdengar membentak:
"Aku si Pengemis belum pernah menemukan orang yang seperti kau, tidak mengenal aturan ini. Apa kau mengandalkan beberapa jurus kepandaianmu? Mari, mari aku yang pertama melayanimu!"
Mendadak dari dalam rombongan orang menyelak seorang yang bersuara merdu:
"Tunggu dulu. Aku sebagai seorang wanita yang lemah masih ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan padanya. Ayahku Liok Beng Kong telah dapat dipancing masuk ke dalam Lembah Merpati, sehingga kini masih tidak ada kabar ceritanya. Bahkan mereka masih berani menggunakan keselamatan jiwanya untuk memeras kepada kami meminta ini dan itu. Apakah perbuatan ini tidak sama dengan perbuatan seorang perampok?"
Han Oe Seng tertawa:
"Ayahmu sebagai seorang ketua Hui-hong-pang mana dapat sembarang dipancing orang? Siapa yang mempunyai kelebihan waktu mengurusnya?"
Guru Ong Hoe Tjoe, Bie Khiu Nie menimbrung:
"Omitohud, jadi menurut pendapatmu semua orang ini hanya mau menjual cerita saja?"
Han Oe Seng mengeluarkan suara tertawanya yang dingin menyeramkan:
"Lembah Merpati mengundang para tamunya hanya untuk mengadu kepandaian, apa untuk mengajak berperang lidah? Maka aku hanya mengharapkan kalian dapat lekas-lekas memajukan dirinya."
Kie Sun dan Kam Sia Liong sebagai dua orang yang terkemuka dari Dewan Tetua hampir berbareng sudah berdiri dari tempatnya dan menahannya:
"Pertandingan harap ditunda dulu. Kami sekarang juga akan memanggil ketua Lembah Luar."
Han Oe Seng dari dalam sakunya segera mengeluarkan tanda kekuasaan ketua dan membentak:
"Apa kau berdua berani tidak mendengar putusan ketua dan ingin bertindak sendiri?"
Kie Sun dan Kam Sia Liong membongkokkan badannya dan mengundurkau diri.
"Tentu kau juga tidak berani melanggar putusanku," Han Oe Seng tertawa dingin.
Lalu ia mengeluarkan putusannya:
"Lekas ajak para tamu menanti di medan pertandingan."
Urusan sampai di sini sudah menjadi kacau. Semua orang yang datang dari luar lembah sudah menunjukkan kemarahannya. Houw Sam Ya dengan rambut berdiri berjalan di muka. Liu Djin Liong dengan mendongakkan kepalanya tertawa dingin.
Medan pertandingan letaknya di belakang Hong-hong-theng, tempatnya luas sekali dan dikelilingi oleh taman-tamanan yang beraneka macamnya.
Para tamu Lembah Merpati baru saja memasuki medan pertempuran sudah dapat melihat banyak orang tua dan muda berdiri menanti. Inilah Han Oe Seng yang sudah menyiapkan orang-orang pandainya untuk menanti di situ.
Di sekitar pertandingan tidak didirikan tempat untuk penonton, maka dengan sendirinya semua orang ini memecahkan dirinya menjadi tiga rombongan. Orang-orangnya Lembah Merpati di tengah-tengah, di sebelah kiri adalah Liu Djin Liong, si Pendekar Berbaju Ungu, Kong Tie Hweeshio, Kiang Tjo dan yang lain-lainnya lagi. Dan di kanannya terdiri dari orang-orangnya Houw Sam Ya dari golongan hitam.
Han Oe Seng dengan senyum penuh ejekan berkata:
"Pertemuan kita pada hari ini bukannya pertemuan biasa atau pertandingan di antara musuh-musuhnya. Maka harap kalian dapat menurut aturan dan urutannya. Silahkan kalian memulainya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembah Merpati - Chung Sin
FantasiCeritanya sederhana, tentang seorang Anak Angon (gembala) yang bernasib baik dan berjiwa asih berjuang untuk menegakkan keamanan dan keadilan di Sungai Telaga yang dikacaukan oleh Penguasa Lembah Merpati yang sangat lihay namun khianat. Di dalam men...