55. Kebesaran Lembah Merpati yang Asli

1.8K 27 0
                                    

Sementara Han Oe Seng mendapat kisikan kabar buruk dari Lie Kee Kiok, wajahnya menjadi pucat pasi. Tapi ia licin, dengan cepat ia sudah dapat mengambil keputusan dan berkata:

"Perintah kepada Dewan Tetua: Urusan di sini sekarang kuserahkan kepada kalian karena aku akan pergi ke Lembah Luar mengurus soal lainnya."

Dengan membawa beberapa orang kepercayaannya, Han Oe Seng sudah terburu-buru meninggalkan tempat itu.

Han Oe Seng karena telah mendapat laporan Lie Kee Kiok yang mengatakan bahwa anak muda yang baru datang mempunyai tanda kebesaran Lembah Merpati yang asli, yang datang ke situ untuk meminta jabatan ketua, hatinya yang merasa bersalah sudah mencari alasan untuk melarikan diri.

Koo San Djie yang baru masuk ke dalam kalangan dan mengucapkan beberapa perkataan kepadanya sudah ditinggal pergi. Lie Long Nio dan cucunya juga telah datang menghampiri.

Djin Han Hiong yang hatinya telah terpincuk oleh si anak muda sudah tidak memperdulikan di situ masih terdapat demikian banyaknya orang lagi sudah menyandarkan dirinya di atas dada Koo San Djie.

Koo San Djie telah dibikin jengah karenanya, tapi oleh sebab tegangnya urusan di situ tidak mengatakan suatu apa kepadanya. Terlihat ia memberi hormatnya kepada sang guru dan supeknya.

Lalu perlahan-lahan ia jalan menghampiri para anggota Dewan Tetua......

Liu Djin Liong yang tahu bahwa anak muda ini membawa tanda kepercayaan si Orang Tua Bertangan Satu Lie Tjiauw Djin sudah tidak berkata suatu apa dan mengundurkan dirinya ke dalam rombongannya.

Semua orang yang berada di situ begitu melihat masuknya Koo San Djie sudah menjadi ramai mengeluarkan pendapatnya masing-masing.

Si Pendekar Berbaju Ungu melihat sang murid telah mendapatkan kemajuan yang demikian pesatnya sudah merasa sangat gembira. Sambi1 mengelus-elus jenggotnya sendiri ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tjeng Tjeng yang melihat di sebelah koko San nya ada menggelendot seorang gadis cantik lainnya sudah merasa heran dan berteriak:

"Iiiii, siapakah dia itu?"

Ong Hoe Tjoe juga telah melihat kejadian ini, tapi ia tidak seperti Tjeng Tjeng yang berteriak-teriak, biarpun hatinya merasa cemburu dan cemas. Ia tidak mengatakan suatu apa dan memaksakan dirinya tertawa juga.

Masih ada satu gadis lagi yang tidak tahan melihat keadaan yang romantis seperti itu yang dapat membikin iri hati. Ia adalah ketua muda Hui-hong-pang, Liok Siauw Kian, yang sudah menjadi kesal, karena tidak dapat menemukan ayahnya. Begitu melihat datangnya Koo San Djie, ia sudah merasa gembira karena dianggapnya anak muda itu sudah sebagai orang sendiri, tapi sekarang ia melihat keadaan yang seperti itu, dengan tidak terasa air matanya telah meleleh keluar membasahi pipinya yang botoh.

Hay-sim Kongcu setelah dapat mengenal Liok Siauw Kian dengan perantaraan adiknya Liok Siauw Hong, sudah menjadi tertarik oleh kecantikannya ketua muda dari Hui-hong-pang, maka segala gerak geriknya si nona sudah tidak dapat lolos dari matanya. Kini melihat keadaan Liok Siauw Kian hatinya sudah menjadi sedikit cemburu, dengan memaksa tertawa ia berkata:

"Si bocah angon memang mempunyai peruntungan yang bagus. Ini kali tentu dapat membuat dua gadis lainnya iri hati."

Setelah berkata ia mengerlingkan matanya sambil mesem ke arahnya Ong Hoe Tjoe dan Tjeng Tjeng. Biarpun ia seperti berkata kepada Liok Siauw Hong, tapi sebenarnya ia memperingatkan kepada Liok Siauw Kian.

Nona Liok lalu melirikan matanya ke arah diri Ong Hoe Tjoe dan betul saja dilihatnya gadis berbaju burung ini sedang bermuram durja.

Koo San Djie yang menjadi pokok pembicaraan mereka, karena sedang dalam keadaan yang repot, mana dapat mendengar kata-katanya? Ia sedang mencurahkan semua perhatiannya di dalam urusan Lembah Merpati yang rumit. Sambil memberi hormatnya kepada para anggota Dewan Tetua.

Lembah Merpati - Chung SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang