56. Empat Sinar Cahaya Mata Ukiran Merpati

1.8K 24 0
                                    

Pheng Siu Khang mana dapat menandingi dua tenaga orang yang telah berkumpul menjadi satu di dalam tubuh si anak muda. Libatan tenaga sang lawan telah terasa menjadi keras sekali, badannya seolah-olah sudah mau terangkat naik ke udara.

Tenaganya sendiri yang melibat tubuh sang lawan seperti telah membentur keras, menjadi lenyap tidak berbekas.

Semua orang yang melihat pertandingan ini, yang berjumlah ratusan, tidak ada satu orang yang berani bersuara. Pertama-tama mereka mengagumi kepandaian Pheng Siu Khang yang dapat mengumpulkan tenaganya menjadi rantai putih yang dapat mengikat orang dan sebaliknya jika melihat keadaan Koo San Djie yang hanya dapat mengeluarkan cahaya birunya yang hanya dapat mengelilingi di seluruh tubuhnya sudah tidak terlihat kepandaiannya sama sekali.

Tapi lama kelamaan, rantai putih Pheng Siu Khang sudah mulai berobah menjadi semakin guram, mukanya mulai menjadi pucat dan keringat mengucur membasahi seluruh tubuhnya. Sebaliknya jika melihat keadaannya si anak muda yang masih tetap sedemikian tenang, tentu saja membuat orang-orang menjadi melongo terheran-heran.

Tidak berapa lama kemudian, Koo San Djie membentak keras dan menarik kembali tangannya. Pheng Siu Khang dengan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi telah terhuyung-huyung maju dua tindak dari tempat asal mulanya.

Terdengar Pheng Siu Khang mengheIa napas panjang dan mengundurkan dirinya dari kalangan pertempuran tadi.

Pertandingan ini telah selesai sampai di sini, sekarang gilirannya Kie Sun yang maju ke muka dan bersedia berkata, tapi keburu didahului oleh Koo San Djie:

"Tunggu dulu! Pertandingan ini kita tunda dulu, karena aku harus segera mengatakan beberapa patah perkataan yang penting."

Tangannya dengan cepat telah mengeluarkan tanda kepercayaan Lembah Merpati dan diacungkannya sambil berteriak:

"Apa orang Lembah Merpati masih mengenal akan tanda ini?"

Empat orang Dewan Tetua yang terdekat sudah menjadi kaget, semua orang dari Lembah Merpati tentu saja mengenali ini tanda kebesarannya ketua, tapi mereka heran mengapa dapat berada di dalam tangan anak muda ini?

Koo San Djie dengan tidak membuang-buang waktu lagi, menuruti ajarannya Lie Long Nio, ia menyalurkan tenaga dalamnya kepada ukiran Merpati di atas batu giok itu. Dan dalam sekejap mata saja, dari dua pasang matanya ukiran Merpati ini telah memancarkan empat sinar cahaya gilang gemilang.

Kejadian yang mendadak ini telah membuat Koo Hian, Kie Sun, Kam Sia Liong dan Pheng Siu Khang menjadi bingung, mereka saling pandang.

Mendadak Lie Long Nio menyelak masuk dan membentak:

"Apa kalian masih tidak mengenal akan tanda kebesaran ini? Saudara Koo ini adalah orang yang mendapat perintah dari ketua lama Lie Tjiauw Djin untuk mengambil kembali kedudukan ketuanya dari si binatang Han Oe Seng yang sudah berbuat dengan sewenang-wenang.

Empat orang itu baru seperti tersadar dari tidurnya dan memberi hormatnya:

"Koo Hian sekalian memberi hormat kepada ketua."

Semua orang dari Lembah Merpati memang sudah tidak suka kepada ketua baru mereka Han Oe Seng yang suka berbuat sewenang-wenang, beramai-ramai juga telah memberi hormat kepada ketua yang baru datang ini.

Dalam keadaan yang sibuk, mendadak datang dua orang penyelidik kabar, satu di antaranya memberi laporan:

"Ketua Lembah Luar Liu Tong bersamaan orang-orangnya telah menghianati Lembah Merpati dan membakar rumah abu leluhur kita."

Seorang lagi juga berkata:

"Ketua kita bersama-sama dengan Lie Kee Kiok juga telah pergi ke Lembah Luar, tapi sampai kini tidak ada kabar ceritanya."

Lembah Merpati - Chung SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang