12. Ilmu Yun-ling-pay-kuk-kang yang Berbisa

2.4K 36 0
                                    

Sepasang suami istri ini terkenal sebagai dua siluman dari kalangan Kang-ouw. Setan Gunung dan Kalong-wewe yang telah meyakinkan ilmu Yun-ling-pay-kuk-kang di gunung Fuk-niu, karena telah banyak membunuh orang, telah dihajar adat oleh si orang tua Berbaju Ungu.

Tidak disangka, mereka ini sudah pindah kemari, bahkan kepandaiannya Yun-ling-pay-kuk-kang sudah mencapai tingkatan yang kesembilan.

Tju Thing Thing yang sudah berteriak kalang kabut, menyebabkan terganggunya dua siluman ini. Dua pasang sinar mata yang biru, bagaikan pelita mencorot ke atas tebing, mulutnya mengeluarkan suara cit-citan seperti hantu. Mendadak, tubuh dari kedua jejadian ini terbang melambung ke atas, berdiri di atas tebing.

Sedari melihat, Tju Thing Thing tidak henti-hentinya menjerit-jerit, Koo San Djie sudah mengetahui, urusan tidak akan berakhir sampai di sini, ia sudah mengerahkan seluruh Bu-kit-sian-kang nya, siap sedia menghadapi segala kemungkinan. Dengan keras ia sudah membentak ketika dua orang aneh itu yang kini sudah berdiri di hadapannya:

"Kau ini manusia apa siluman? Mengapa menggunakan tulang manusia untuk melatih diri, apa memang kalian tidak mempunyai prikemanusiaan?"

Dengan suaranya yang gerowak gerowek, si Setan Gunung berkata:

"Apa yang dinamakan prikemanusiaan? Aku kebetulan sedang kurang sepasang muda mudi, dengan adanya kau di sini, seperti mengantarkan diri, memang sangat kebetulan sekali."

Tsdinya Tju Thing Thing ketakutannya setengah mati kini, setelah melihat si Setan Gunung bisa bicara, ia sudah tidak menjadi takut lagi. Ia segera menghunus pedang dari sarungnya. Terdengar ia membentak:

"Demi keamanan manusia, aku akan membunuh kau berdua."

Terlihat sinar pedang berkelebat, ia sudah berada di atas si Setan Gunung dan mengarahkan ujung pedangnya ke atas kepala orang.

"Berani kau melawan? Kau hanya mengantarkan jiwamu saja!" si Setan Gunung berteriak marah.

Ia telah mengeluarkan cengkraman setannya mengarah batang pedang.

Tju Thing Thing tidak membiarkan pedangnya direbut, ia memutarkan diri, berpindah kaki, pedangnya yang enteng sudah menyerang lagi......

Koo San Djie takut Tju Thing Thing mendapat rugi, maka dia maju untuk menggantikannya. Tapi, mendadak dari belakang terasa angin menyerang, dengan segera ia membalikkan badannya, jurus tipu Ombak Menyapu Tumpukan Sampah, telah keluar dan mendorong balik serangan tadi.

Yang menyerang dari belakang ialah Kalong Wewe, siapa sudah menjadi terpental beberapa tindak jauhnya. Dengan mengeluarkan suara yang lebih jelek dari suaranya burung hantu, ia berkata:

"Yang datang ialah orang dari setan Baju Ungu......"

Dengan tangannya yang hanya tinggal kulit pembungkus tulang, ia maju kembali. Dari serangan telapak tangannya terlihat gumpalan api biru, dengan bau bacin yang bisa dibikin mual orang yang menyedotnya. Dalam sekejapan mata saja, di sana sini terlihat berkeredepannya api biru yang sangat menakutkan.

Tapi dengan Bu-kit-sian-kang, Koo San Djie melindungi tubuhnya, dia tidak takut dengan segala kepandaian jahat ini. Dengan pukulannya yang istimewa ia sudah menyerang berkali-kali.

Tidak demikian dengan Tju Thing Thing, dia sedang melawan si Setan Gunung. Dalam duapuluh jurus yang pertama, ia masih dapat balas menyerang, tapi lama kelamaan, ia sudah terkurung oleh api biru si kakek.

Koo San Djie menjadi gelisah, dengan keras ia mendesak mundur si Kalong Wewe, maka dia bebas dan berbalik membantu si nona, tapi terlambat.

Tju Thing Thing sudah terkena pukulan di pundak. Dengan sekali menjerit ia rubuh di tanah.

Lembah Merpati - Chung SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang