45. Lima Raja Iblis Lawan Lembah Merpati

2K 32 0
                                    

Tjeng Tjeng yang sudah tidak dapat menahan marahnya, lima jari kecilnya bergerak dan mengeluarkan angin menyerang si Pengemis tua tadi.

Si Pengemis tua dengan masih tertawa menggoyang-goyangkan tangannya:

"Tunggu dulu. Tunggu dulu. Nyawa si pengemis tua masih mau dipakai untuk menonton keramaian."

Angin yang lembut dari goyangan tangan tadi telah menahan serangan lima jari Tjeng Tjeng.

Putri Liu Djin Liong penasaran, ia sudah mau mengeluarkan serangannya, ia telah ditahan oleh Koo San Djie dan berkata:

"Sudah! Jangan meneruskan seranganmu, Mari aku perkenalkan, dia inilah orang tua tersohor dengan julukan si Pengemis Sakti Kiang Tjo."

Si Pengemis Sakti masih menggoyang-goyangkan kedua tangan.

"Sudahlah! Jangan banyak memuji orang. Apa kalian kemari untuk melihat keramaian?" tanyanya.

Koo San Djie sudah menalangi kawan-kawannya menjawab:

"Kami sedang mengejar orang-orang Lembah Merpati, tapi sampai di sini, mendadak kehilangan jejak mereka."

Si Pengemis Sakti kaget sampai menepok meja:

"Tentu mereka pergi ke gunung Sin-sa."

Kemudian ia memberikan penjelasannya:

"Yang menjadi kepala dari lima raja Iblis yaitu si Badak Tanduk Perak, dengan tidak disengaja telah berhasil mendapatkan peta jalan Lembah Merpati, dengan seorang diri saja dia telah berhasil merebut kembali kitab Sari Pepatah Raja Woo yang telah dirampas orang Lembah Merpati dari tangannya Kim Ting Sa, dia juga telah mengantongi harta benda berharga dari dalam Lembah Merpati. Maka dengan menggunakan kesempatan ini, dia telah mengeluarkan banyak surat undangan untuk bersama menduduki tanah yang subur itu......"

Koo San Djie yang mendengar sampai di sini sudah keterlepasan berkata:

"Dia sedang mengimpi, Lembah Merpati penuh dengan orang-orang pandai, mana dapat membiarkan orang-orang tolol begitu berbuat dengan semau-maunya?"

Perkataan ini membuat orang terkejut, kecuali Ong Hoe Tjoe yang mengerti sedikit tentang keadaan Lembah Merpati, si Pengemis Sakti Kiang Tjo menjadi bingung juga. Di dalam hatinya ia berkata:

"Si Badak Tanduk Perak adalah orang nomor satu di kalangan hitam, maka ia dapat keluar masuk di dalam Lembah Merpati seperti tidak ada orang yang telah menjadi suatu kenyataan. Mengapa bocah ini masih tidak mempercayainya? Dan lagi jika didengar dari perkataannya, ia seperti berpihak kepada orang Lembah Merpati."

Tapi si Pengemis Sakti tidak tahu tempat yang dapat dimasuki oleh Badak Tanduk Perak ini adalah Lembah Luar dari Lembah Merpati. Dan lagi telah berapa ribu tahun belum pernah kemasukan orang, sehingga penjagaan di situ menjadi tidak begitu keras dan sering lengah. Si Badak Tanduk Perak yang lagi bintang terang, dapat masuk keluar Lembah Merpati dengan bebas.

Koo San Djie melihat si Pengemis Sakti seperti tidak mau mengerti, maka ia sudah menjelaskan:

"Kepandaian-kepandaian yang sering kita saksikan di kalangan Kang-ouw bukannya kepandaian asli dari Lembah Merpati! Jika kepandaian asli dari Lembah Merpati ini dapat keluar di kalangan Kang-ouw, aku sendiri juga belum tentu dapat menandinginya."

Kepandaian Koo San Djie yang tinggi telah diketahui sendiri oleh si Pengemis Sakti Kiang Tjo, sampai Koo San Djie demikian memuji tinggi kepandaian asli Lembah Merpati, mau tidak mau ia harus percaya juga.

Terdengar ia menghela napas dan berkata:

"Jika mendengar penjelasanmu, aku si melarat harus percaya juga. Tapi, biar bagaimana juga, aku ingin melihat dengan mata kepala sendiri, kepandaian yang kau puji-puji dari Lembah Merpati."

Lembah Merpati - Chung SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang