Mulmed : Aom Shusar berperan sebagai Felicya Angel Christa
Kehidupan tanpa sahabat, bagai perahu tanpa layar, tak tahu arah. Bagai nasi tanpa lauk, hambar. Bagai panas tanpa hujan, bosan. Bagai bernapas tanpa oksigen, sulit.
- Felicya Angel ChristaAuthor POV
Feli disibukkan membaca novel di bangkunya tanpa gangguan dari orang manapun. Ia memfokuskan matanya pada novel yang sedang ia genggam sekarang. Dimanfaatkannya jam istirahat selama kurang lebih setengah jam untuk melanjutkan membaca novel favoritnya. Kedua sahabatnya, Cilla dan Dena sedang ke kantin untuk berbelanja. Feli hanya menitip nasi bungkus untuk di makan di kelas.
Sesaat kemudian, datanglah Cilla dan Dena dengan ekspresi sudah tidak lemas karena perutnya sudah terisi makanan.
"Serius banget bacanya neng. Makan dulu nih." Cilla menyodorkan nasi bungkus ke meja Feli agar ia tersadar kedatangan sahabatnya itu. Namun yang diajak bicara malah tak merespon, akhirnya Dena merebut novel itu dari tangan Feli.
"Novel apa sih ini? Sampe Cilla ngomong nggak di denger." Dena penasaran sambil membolak-balikkan novel itu dan membuka isinya sebentar. Feli tersadar dan ia mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ah, masa kalian nggak tau, sih. Itu kan novelnya Christa Bella yang judulnya Revan & Reina. Gue udah dapet baca versi wattpadnya. Keren banget ceritanya, bikin baper. Suka banget sama tokoh Revan, unyu-unyu pokoknya. Aaa..." Feli menjelaskan secara rinci dengan tersenyum gemas kepada dua sahabatnya yang tak tau menau dunia novel.
"Hah? Wattpad itu apa?" tanya Dena dengan muka tanda tanya.
"Wattpad itu aplikasi buat menulis karya dan membaca karya oranglain. Itu sih yang pernah Feli ceritain ke gue. Selebihnya nggak begitu tau." Cilla menjelaskan pada Dena apa yang ia tau dari Feli.
"Yap, bener. Kalo aja ada cowok kayak Revan di dunia ini, duh gue pacarin, deh!" Feli tertawa dengan ceria lalu kepalanya di timbuki oleh Cilla agar ia segera memakan nasinya berhubung waktu istirahat berakhir sebentar lagi.
"Iya, iya gue makan."
Di saat makan pun, Feli masih asik-asik-nya sambil membaca novel tadi-tersenyum-senyum dengan nasi yang masih ada di mulutnya. Dena yang duduk di depan sahabatnya itu, ketika melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Cilla yang duduk disamping Feli-sedang memainkan ponselnya menyeletuk, "udah, biarin aja. Kasi aja dia seneng dulu dengan dunia novelnya."
Dena tertawa renyah lalu mengambil ponsel dan earphone di dalam tasnya. Di masukkannya kabel earphone ke ponselnya dan diputarnya lagu-lagu favoritnya, Justin Bieber - let me love you.
***
Selesai makan, Feli meremas bungkus nasinya dan melangkah keluar kelas untuk membuang sampahnya di tempat sampah yang ada di pinggir pintu kelas. Secara bersamaan, bel kelas berbunyi dan beberapa teman-temannya memasuki kelas dengan langkah santai.Saat semua sudah ada di kelas, berhubung guru selanjutnya belum datang, Frissia-ketua kelas berdiri dan melangkah ke depan kelas mengumumkan sesuatu ke teman-temannya.
"Tolong minta perhatiannya kelas X IPA 1." perempuan tinggi berkulit sawo matang dan pipi bakpao itu mengalihkan perhatian teman sekelasnya dengan suaranya yang cempreng dan dengan tiga kali tepukan tangannya.
Suasana yang awalnya ribut berubah jadi hening. Semua mata tertuju pada Frissia.
"Kenapa, Fris?" tanya Dena penasaran.
"Jadi gini, ada pencalonan kepengurusan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS termasuk anggota-anggotanya. Siapa yang mau mencalonkan diri? Katanya tiap kelas wajib mengirimkan minimal 3 orang anggota." Frissia melirik teman-temannya dari ujung kiri sampai ke ujung kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRANDENA [COMPLETED]
Fiksi Remaja{Destiny} Manusia itu gampang berubah. Tapi berubah untuk ke lebih baik itu sulit. Hidup Dena berubah ketika bertemu dengan Brandon yang sebelumnya ia benci karena cowok itu suka ikut campur dengan masalah Dena. Tapi siapa sangka jika kebencian Dena...