Part 16

4.1K 186 70
                                    

Mulmed: Pricilla Agnes Octa

Semua ada masanya. Ini hanya masalah waktu. Jalani dan percayalah bahwa hidup ini sebenarnya indah.
---

Hito mengeluh karena terlalu lelah. Lelah dengan hukuman yang diberikan Rara malam ini. Ia menggendong cewek itu sambil menaiki dan menuruni anak tangga di dalam rumah berulang kali. Selain keberatan, Hito terlihat benar-benar seperti mayat hidup. Kedua temannya bukannya prihatin malah tertawa pecah melihat peristiwa itu di lantai atas. Pasalnya, Rara tidak hanya digendong, melainkan menjambak-jambak rambut Kakaknya dan tak hentinya memukul jidat Hito.

Hito terjatuh di anak tangga paling atas dan merobohkan Rara. Ia membiarkan tubuhnya terlungkup di lantai keramik putih yang bersih. Rara pun meringis kesal dijatuhkan seperti itu.

"Aduh, Kak! Sakit, tahu!" desis Rara sambil mengusap-usap lengan tangannya yang sakit.

Hito mendengus panjang, dengan mata yang masih terpejam. Cowok itu tiba-tiba kejang-kejang mendadak dan merengek seperti anak kecil.

"Badan gue remuk, Ra! Udah puas lo nyiksa gue kayak gini? Huhuhu," ucapnya dengan ekspresi seperti anak kecil yang menangis.

"Lagian lo siapa suruh basahin saputangan gue! Malah gue lagi flu! Cengeng banget jadi cowok!" cibir Rara yang kemudian bangkit dan menuju kamarnya disertai suara pintu yang tertutup dengan kencang.

Boy dan Brandon pun menahan tawa sambil memijit-mijit tubuh Hito. Mereka lalu membantu cowok itu untuk berdiri.

"Bro...yang sabar ya! Lo harus nerima hukuman dari kesalahan apa yang lo perbuat." Boy berbicara sok bijak dengan tersenyum jahil.

"To, lo harus tahu kalo cewek itu selalu benar dan lo selalu tersiksa saat itu." Brandon menepuk-nepuk pundak Hito lalu cowok itu dan Boy pun ber-tos ria layaknya seperti habis menang dalam permainan.

Mata Hito kabur, dan ekspresinya sekarang benar-benar kesal melihat kedua temannya. Tiba-tiba saja Boy mengambil sesuatu dari saku celananya dan membuat Hito agak terkejut.

Cekrek!

"Lihat, nih! Ekspresinya itu pas banget, bro!" ucap Boy mendekati Brandon dengan menunjukkan layar ponselnya—hasil foto jepretannya saat itu.

"Pfft, ini luar biasa banget, Boy! Lo bisa ngambil gambar se-keren ini. Wah..." Brandon cekikikan setelah melihat foto Hito yang mirip dengan gembel kelaparan.

Saat sedang asik tertawa, tak disadari handphone milik Boy sudah dirampas oleh Hito

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang asik tertawa, tak disadari handphone milik Boy sudah dirampas oleh Hito. Dan ketika cowok itu melihat foto dirinya yang konyol di sana, ia langsung sangat kesal dan mengumpat kasar. "Kampret lo semua! Tunggu pembalasan gue!"

Boy dan Brandon pun berlari berhamburan menuju kamar Hito. Terdengar suara Boy dan Brandon yang meminta maaf dari dalam kamar Hito. Sedangkan Hito masih berdiri di tempat tadi menenangkan emosinya.

BRANDENA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang