Part 52

2.4K 100 61
                                    

Mulmed: Alexandra Deviana Islan

Kecewa, ketika sahabat yang kau percaya malah membodohimu. - Alexandra Deviana Islan

---

Dua hari berlalu begitu cepat. Dena membuka matanya perlahan dan mendapati Clara sudah ada di depannya sedang mengguncang bahunya. Mata Dena mengerjap beberapa kali, menguceknya lalu menguap lebar sambil merentangkan tangan.

"Bangun sayang, di bawah udah ada temen kamu nungguin dari tadi. Kamu nggak mau telat kan pagi ini?" Clara masih terus menyadarkan Dena dari setengah dirinya yang masih mengantuk.

"Hah? Emang sekarang hari apa, Ma?"

"Hari sabtu. Katanya pagi ini kamu berangkat buat acara camping nanti."

Mendengar jawaban Clara, Dena tersentak kaget membulatkan matanya dan tubuhnya langsung terbangun lalu melihat jam dinding yang menunjukkan pukul setengah lima lebih lima belas. Clara mengernyit melihat anak perempuannya tiba-tiba kebingungan dan bergerak cepat.

Dena berlari cepat menuju balkon dan masuk lagi ke kamar dengan handuk yang tersampir di bahunya. Langkah kakinya berjalan cepat menuju kamar mandi miliknya tapi berbalik lagi ke Clara sebelum ia benar-benar masuk.

"Siapa yang dateng?"

"Brandon." Dena kembali masuk kamar mandi dan menutup pintu dengan kasar. Di dalam sana ia sempat memberitahu Clara dengan suaranya yang bergema. "Suruh tunggu bentar ya, Ma! Nggak lama kok!"

"Iya iya!" Clara pun berjalan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan melangkah turun ke bawah menemui Brandon.

Brandon tengah asik duduk di sofa sambil mengangkat sebelah kakinya berbentuk angka empat dan di tangannya terdapat handphone yang ia mainkan. Tapi begitu suara langkah kaki Clara muncul, Brandon refleks menurunkan kakinya dan duduk dengan manis.

Brandon tersenyum ramah ke arah Clara yang berjalan ke arahnya. Clara membalasnya dengan senyum manisnya, kemudian duduk di sofa single di seberang Brandon.

"Maaf ya, kamu jadi nunggu lama. Dena nya lagi mandi. Tapi katanya sih cepet." Clara tersenyum lagi dan memandangi Brandon dari atas sampai bawah.

"Iya, nggak apa tante. Aku juga lagi pengen di sini dulu, hehe."

"Ya udah, di minum dulu tehnya, ya. Entar ke buru dingin." Clara mempersilahkan. Brandon melirik teh di meja tanpa menjawab dan langsung menggenggam cangkirnya.

Brandon meniup-niup teh panas yang ada di dalam cangkir, begitu di rasa pas, Brandon menyeruputnya perlahan-lahan.

"Kamu...pacaran sama Dena, ya?"

Baru saja Brandon akan menyeruput tehnya lagi, ia malah tak sengaja menyembur minuman itu sampai tak jadi masuk ke tenggorokannya. Jadilah teh tersebut jatuh ke lantai dan menyisakan seperempatmya di dalam cangkir. Clara membelalak dan merasa tak enak hati.

"Aduh, Brandon, kamu hati-hati kalo minum!"

"Ah, aduh, maaf tante, nggak sengaja. Biar aku bersihin." Brandon berjongkok dan akan membersihkan lantai dengan sapu tangan yang ia ambil dari sakunya tapi Clara mencegahnya.

"Jangan, tante aja yang bersihin." Clara kemudian berjalan menuju dapur dan memgambil lap di sana. Saat kembali, Clara baru akan berjongkok dan mengelap lantai, Brandon sudah merebut lap dari tangan Clara.

Clara hanya bisa terdiam dan tersenyum melihat tingkah lucu anak laki-laki di hadapannya. Brandon tak enak hati dan membersihkan lantai atas perbuatannya sendiri. Setelah bersih, ia mengembalikan lap itu ke dapur sehabis ia cuci di wastafel.

BRANDENA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang